Senin, 07 Januari 2013

Askep Keluarga Abdul


PENGKAJIAN KELUARGA

I.     Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga             : Tn H
2. Umur                                          : 28 tahun.
3. Pendidikan Kepala Keluarga     : SMA
4. Pekerjaan Kepala Keluarga        : Pegawai
5.  Agama                                       : Islam
6. Suku                                           : Bugis
8. Alamat                                        : Jln Poros Dusun Borongkaramasa
7. Komposisi Keluarga                   :
No

Nama
JK
Hubungan dengan KK
Umur
Pekerjaan
Pendidikan
1
2
3
4
5
Ny. S
An. A
Ny. M
Tn. A
An. R
P
L
P
L
L
Istri
Anak
Ibu
Adik Ipar
Adik Ipar
27 tahun
4 tahun
60 tahun
21 tahun
10 tahun
IRT
Belum bekerja
Tidak bekrja
Mahasiswa
Belum Bekerja
SMA
-
SMP
SMA
-

8.  Genogram


 







Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Hubungan darah / Perkawinan
: Tinggal serumah



9. Tipe keluarga
Keluarga Tn. H adalah keluarga dengan tipe extended family atau keluarga besar, dimana dalam keluarga tidak hanya ada keluarga inti (Bapak, ibu, anak) tetapi dalam keluarga tinggal mertua dan adik ipar.
10. Suku  Bangsa
Keluarga Tn. H adalah suku bugis, serta tidak ada budaya yang berhubungan dengan kesehatan.
11. Agama : Islam
Keluarga menganut agama islam dan kedua orang tua rajin beribadah (shalat 5 waktu), keluarga tidak ada masalah dalam menjalankan ibadahnya, olehnya itu semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama islam.
12. Status sosial ekonomi keluarga
Tn H adalah seorang pegawai sehingga penghasilannya sudah dikatakan cukup untuk memenuhi semua keperluan hidup keluaga. Keadaan rumah klien berisi antara lain memiliki televisi dan beberapa perlengkapan RT. Apabila keluarga Tn. H memiliki kelebihan terkadang kelebihan tersebut diberikan kepada anaknya atau keluarganya.
13. Aktivitas rekreasi keluarga
Tn. H mengatakan rekreasi keluarganya adalah silaturahmi ke semua keluarga yang ada di sekitarnya dan dia sudah merasa senang dengan aktifitas tersebut, sedangkan apabila berada dalam rumah Tn. H suka menonton TV serta membaca koran.

II.  Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. H berada pada tahapan perkembangan  tahap perkembangan III dimana anak dari Tn. H berada pada prasekolah dengan tugas perkembangan keluarga : Menanamkan nilai dan norma agama, mengatur waktu bermain, bersosialisasi, menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan.
Saat ini An. A masih tidur dengan orang tua, karena kondisi rumah yang tidak memungkinkan kamar.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn. H sudah merasa bersyukur atas seluruh nikmat yang diberikan ALLAH SWT kepadanya dan dia mengatakan bahwa tahap yang belum terlaksana adalah tahap usia lanjut.
3. Riwayat keluarga inti
Tn. H adalah warga asli maros, sejak lahir keluarga Tn. H tinggal di maros dan setelah tamat SMA Tn. H memutuskan untuk pindah ke Majene, begitupun dengan Ny. S (istrinya) adalah warga asli pinrang yang memilih untuk pindah ke majene dan merupakan pilihannya sendiri, disetujui oleh orang tua dan akhirnya menikah. Anak mereka merupakan anggota keluarga yang direncanakan dan mereka menyayanginya.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat orang tua suami/istri berasal dari keluarga yang religius serta selalu taat kepada ALLAH SWT. Riwayat penyakit keturunan tidak ada. Riwayat kesehatan anggota keluarga : Tn. H tidak pernah mengeluh sama sekali tentang penyakit sedangkan Ny. S batu-batuk bercampur lender. Jika Ny. S mendapat serangan penyakitnya dia sering berobat ke Dokter.

III.   Lingkungan
1. Karakteristik rumah dan denah rumah.
Bangunan rumah berada diantara perumahan penduduk yang membelakangi dengan jalan raya dengan bentuk rumah adalah rumah batu (rumah utama) berbentuk segi empat, berlantai semen, berdinding tembok, dan bangunan dapur dengan bantuk semi permanen, berlantai semen, berdinding adalah tembok.  Keadaan rumah cukup rapih ventilasi kurang dan menggunakan lampu dinding sebagai penerangan. Didalam rumah belum terdapat adanya gudang, dan bagian depan terdapat bale-bale sebagai tempat untuk istirahat atau ngobrol dengan tetangga atau anggota keluarga lainnya.
§  Sumber air minum adalah air minum mineral yang dibeli oleh keluarga dimana harga satuan pergalonnya adalah Rp. 5.000,- pergalon
§  Memiliki 1 wc berada didalam rumah
§  Tidak memiliki saluran pembuangan air limbah sehingga air sering tergenang di belakang rumah.
§  Denah rumah
5























BELAKANG
2DEPAN
1
6
43


7


Keterangan :
1.      Pintu Utama
2.      Ruang tamu dan keluarga
3.      Kamar utama
4.      Kamar
5.      WC
6.      Ruang makan dan dapur
7.      Tempat cuci piring
                                                           
2.  Karakteristik tetangga dan komunitas.
§  Tetangga sekitar adalah warga yang notabennya tidak memiliki hubungan keluarga dengan Tn. H, sebelah kiri adalah perumahan penduduk sedangkan sebelah kanan adalah perumahan yang memakai sistem blok, Hubungan dengan tetangga sekitar harmonis.
§  Kebiasaan tetangga membuang air limbah disembarang tempat dan kadang kala menggenangi dibagian belakang rumah Tn. H.
  3. Mobilisasi geografis keluarga
§  Sejak Tn. H dan Ny. S tamat sekolah, mereka memutuskan untuk pindah ke majene kemudian mereka berkomitmen untuk menikah hingga sampai sekarang ia masih tinggal di majene
  4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
§  Tidak ada kegiatan perkumpulan yang diikuti oleh anggota keluarga.  
  5. Sistem pendukung keluarga
§  Ada kerabat dekat yang tinggal berdampingan dan selalu siap membantu bila keluarga memperoleh kesulitan.

IV.   Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Bahasa yang digunakan dalam interaksi keluarga sehari – hari menggunakan bahasa Indonesia. Keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam kegiatan Tn. H setiap ada masalah didiskusikan dengan Ny. S dan terkadang meminta nasehat dari mertuanya yakni Ny. M. Semua anggota keluarga bebas menanyakan pendapatnya tetapi yang mengambil keputusan adalah Tn. H sebagai kepala keluarga. Pengambilan keputusan didahului dengan cara diskusi..
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga inti terdiri dari suami, istri dan anak yang saling menghargai satu sama lain dan saling membantu, dan saling mendukung serta memperhatikan kemudian tidak ada perselisihan antara anggota keluarga. Untuk An. A dalam pemenuhan sehari-hari ataupun apabila sedang sakit dirawat oleh Ny. S dan dibantu oleh orang tuanya (Ny.M). Apabila ada masalah Ny. S diskusi dengan suami dan juga meminta nasehat kepada orang tua.
3.  Struktur peran
§  Tn. H sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam memimpin rumah tangga dan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga.
§  Ny. S sebagai ibu rumah tangga mengatur segala kebutuhan rumah tangga bagi anggota keluarga disamping itu merawat seluruh anggota keluarga.
§  An. A yang tinggal bersama kedua orang tua, belum bisa membantu orangtua bekerja karena masih kecil.
§  Ny. M sebagai ibu dari Ny. S tidak bisa berbuat lebih untuk keluarga karena sudah tidak mampu lagi untuk bekerja.
§  Tn. A sebagai saudara dari Ny. S belum bisa bekerja karena dia masih mahasiswa yang tugas utamanya adalah belajar.
4.  Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. H menerapkan aturan sesuai dengan ajaran agama islam dan mengharapkan anaknya nanti menjadi anak yang taat menjalankan agama. Dalam keluarga diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan.

V.  Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam rumah tangga. Setiap anggota keluarga merasa akrab satu sama lainnya. Olehnya itu dibutuhkan komunikasi yang baik agar terbina suatu keluarga yang harmonis.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga saling memperhatikan dan saling menghargai antara anggota keluarga, pola komunikasi antar anggota keluarga sangat terbuka dan dekat. Tn. H sebagai pengambil keputusan yang dominan. Kegiatan waktu senggang diisi dengan menonton televisi dan bercerita diruangan keluarga. Bila ada kegiatan sosial salah satu anggota keluarga mengikuti kegiatan tersebut.
3. Fungsi perawatan kesehatan
An. A yang sedang diare. Ny. S mengatakan saat ini diare terjadi semenjak 3 hari yang lalu dengan konsistensi BAB encer dan Ny. S mengatakan An. A tidak panas sehingga Ny. S merasa tenang dan tidak perlu berobat. Karena An. A sudah sering diare, Ny. S mengaku sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. Apabila demam dikompres dengan kondisi panas maka Ny. S menebus obat penurun panas yang diresepkan oleh dokter. Keluarga memiliki kebiasaan menggunakan fasilitas kesehatan bila ada yang sakit. Untuk pertolongan pertama biasa digunakan obat-obatan yang dibeli diapotik. Khusus untuk Ny. S yang sering timbul batuk-batuknya selalu berobat ke dokter tapi masih menderita batuk-batuk sampai sekarang.
Ny. M mengatakan bahwa sering sakit pada persendian lutut, pergelangan tangan dan siku. Ny. M juga mengatakan persendiannya sering kaku terutama saat bangun pagi. Pada saat pengkajian, Ny. M tampak memegangi lutunya yang sakit serta Ny. M menunjukkan lutut serta sikunya yang sakit.
Kondisi lingkungan rumah yang kurang sehat seperti kurangnya ventilasi, keluarga tidak mempunyai kemampuan untuk mengatasinya. Ny. S mengatakan bahwa ia sering membuang sampah dapur disekitar halaman rumahnya. Sehingga pembuangan sampah-sampah rumah tangga masih kurang memadai dan kadang-kadang anggota keluarga yang lain sering terkena penyakit.

VI.   Stres dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka panjang dan jangka pendek
Riwayat sakit diare pada An. A yang sering diare berharap supaya cepat teratasi sehingga merupakan masalah yang perlu diatasi..
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Bila ada masalah dalam keluarga biasanya mencari penyelesaian dengan cara musyawarah bersama anggota keluarga atau mendiskusikan bersama suami. Apabila perlu nasihat biasanya Tn. H meminta saran orang tuanya.
3.  Strategi koping yang digunakan
Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam keluarga sehingga masukan dari keluarga (terutama orang tua) dapat membantu menyelesaikan masalah.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak terlihat adaptasi yang disfungsional atau dengan kata lain tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga menyelesaikan masalah secara mal adaptif.



VII.     Pemeriksaan Fisik
No.
Komponen
Tn. H
Ny. S
An. A
Ny. M
Tn. A

1.






2.









3.







4.





5.




KEPALA :
Rambut






Mata









Telinga







Hidung





Mulut

Rambut tebal hitam tidak ada kelainan.



Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, tidak ada peradangan, visus normal.

Tidak ada luka dan bersih, pendengaran baik.



Bersih, tidak ada sekret, tidak ada kelainan.

Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan

Rambut hitam, panjang, dan bersih



Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, tidak ada peradangan,visus normal.

Bersih, tidak ada sekret dan tidak ada kelainan.




Bersih, tidak ada sekret dan tidak ada kelainan.


Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan

Rambut hitam, tipis LK: 45 cm bersih dan tida ada benjolan

Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, tidak ada peradangan, visus normal.

Bersih, tidak ada luka dan pendengaran baik.



Bersih, tidak ada sekret dan tak ada kelainan.

Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan.


Rambut beruban, panjang,  dan tidak ada luka pada kepala

Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, visus normal.



Bersih, tidak ada sekret dan tidak ada kelainan.



Bersih, tidak ada sekret dan tidak ada kelainan.

Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan

Rambut tebal hitam tidak ada kelainan.



Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, tidak ada peradangan, visus normal.

Tidak ada luka dan bersih, pendengaran baik.



Bersih, tidak ada sekret, tidak ada kelainan.

Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan
6.
Leher
Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran limfe.
Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran limfe.
Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran limfe.

Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran limfe.
Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran limfe.
7.


Dada


Bunyi jantung dan paru normal
Bunyi jantung dan paru normal
Bunyi jantung dan paru normal
Bunyi jantung dan paru normal

Bunyi jantung dan paru normal
8.
Abdomen
Tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan.
Kembung tidak ada.
Tidak ada keluhan.
Tidak ada keluhan.
10.
Ekstremitas
Tidak ada kelainan, pergerakan bebas, tidak ada cedera.
Tidak ada kelainan, pergerakan bebas, tidak ada cedera.
Tidak ada kelainan, pergerakan bebas, tidak ada cedera.
Sendi lutut sering sakit
Tidak ada kelainan, pergerakan bebas, tidak ada cedera.
11.
Kulit
Turgor kulit baik, warna sawo matang dan tidak terdapat lesi.
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik dan tidak terdapat lesi.
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, tidak ada luka
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, tidak ada luka.
Turgor kulit baik, warna sawo matang dan tidak terdapat lesi.
12.
Kuku
Panjang dan tidak kotor
Pendek dan tidak kotor
Pendek dan tidak kotor
Pendek dan tidak kotor
Pendek dan tidak kotor

13.
14.
15.
16.
17.
BB/TB
Tek. Darah
Suhu
Nadi
Respirasi
60 kg/160 cm
120/70 mmHg
36,5 °C
85 x / menit
18 x / menit
32 kg/140 cm
120/80 mmHg
37,5 °C
83 x / menit
18 x/menit
40 kg/157 cm
-
37,3 °C
86 x/mnt
20 x/ menit
45 kg/154 cm
130/70 mmHg
37 ºC
85 x/m
18 x/m
60 kg/160 cm
120/80 mmHg
36,9 °C
75 x / menit
18 x / menit

VIII.  Harapan Keluarga
Keluarga menyatakan sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap sangat membantu keluarga mencegah penyakit pada keluarga.

ANALISA DATA

No
D a t a
Diagnosa Keperawatan
1.




Data Subjektif
-       Ny. S mengatakan saat ini diare terjadi semenjak 3 hari yang lalu dengan konsistensi BAB encer
-       Ny. S mengatakan An. A tidak panas sehingga Ny. S merasa tenang dan tidak perlu berobat
-       Ny. S mengaku sudah terbiasa dengan kondisi tersebut.
Data Objektif
-       Saat ini An. A sedang diare
-       Keluarga memiliki kebiasaan menggunakan fasilitas kesehatan bila ada yang sakit.
-       Untuk pertolongan pertama biasa digunakan obat-obatan yang dibeli diapotik.


Devisit volume cairan pada An.A (4 tahun) di keluarga Tn. H (28 tahun) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sakit khususnya An. A (4 tahun) dengan diare.


2.
Data Subyektif :
ü  Ny. M mengatakan sering sakit pada persendian lutut, pergelangan tangan dan siku.
ü  Ny. M mengatakan persendiannya sering kaku terutama saat bangun pagi.
Data Obyektif :
ü  Ny. M tampak memegangi lutunya yang sakit.
ü  Ny. M menunjukkan lutut serta sikunya yang sakit.


Risiko gangguan mobilitas fisik pada     Ny. M berhubungan dengan KMK masalah kesehatan penyakit rematik.
3
Data subyektif:
·      Ny. S mengatakan bahwa ia sering membuang sampah dapur disekitar halaman rumahnya.
Data obyektif:
·      Kondisi lingkungan rumah yang kurang sehat seperti kurangnya ventilasi.
·      pembuangan sampah-sampah rumah tangga masih kurang memadai sehingga kadang-kadang anggota keluarga yang lain sering terkena penyakit.

Resti infeksi (penularan penyakit) pada keluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memodifikasi lingkungan yang memadai.
PRIORITAS MASALAH

1.    Devisit volume cairan pada An.C (4 tahun) di keluarga Tn. H (28 tahun) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sakit khususnya An. C (4 tahun) dengan diare.
NO
Kreteria
Score
Pembenaran
1





2







3





4
Sifat masalah :
-       Aktual




Kemungkinan masalah untuk diubah  :
-       Mudah





Potensial masalah untuk dicegah :
-       Cukup



Menonjolnya masalah:
-       Tidak segera diatasi

3/3 x 1





2/2 x 2







2/3 x 1





½ x 1
Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh telah terjadi yaitu diare (An. A) dimana kejadian ini sudah berlangsung selama 3 hari yang lalu dengan konsistensi BAB encer.

Keluarga memiliki kebiasaan menggunakan fasilitas kesehatan bila ada yang sakit. Ny. S juga sering menebus obat yang diresepkan oleh dokter. Untuk pertolongan pertama biasa digunakan obat-obatan yang dibeli diapotik.

Diare sudah terjadi selama 3 hari namun Ny. S merasa tenang dan tidak perlu berobat karean An. A sudah sering diare dan Ny. S sudah terbiasa dengan kondisi tersebut.

Keluarga tahu bahwa An. A mengalami diare namun masalah ini akan menyebabkan komplikasi lebih lanjut jika tidak segera ditangani.

Jumlah
4 1/6



2.    Risiko gangguan mobilitas fisik pada Ny. M berhubungan dengan KMK masalah kesehatan penyakit rematik.
NO
Kreteria
Score
Pembenaran
1



2



3




4
Sifat masalah :
-       Tidak / kurang sehat

Kemungkinan masalah untuk diubah  :
-       Sebagian

Potensial masalah untuk dicegah :
-       Cukup


Menonjolnya masalah:
-       Ada masalah dan perlu segera diatasi

3/3 x 1



1/2 x 2



2/3 x 1




2/2 x 1
Ny. M sering mengeluh nyeri pada persendian sehingga perlu ditangani dengan cepat.

Ny. M sudah lama menderita penyakit rematik sehingga untuk sembuh total tidak dapat dicapai dalam waktu yang singkat.
Dengan pengetahuan yang ada pada keluarga maka pencegahan terhadap masalah kesehatan dapat  direalisasikan.

Bila tidak segera ditangani memungkinkan penyembuhannya lama.

Jumlah
3 2/3


3.    Pengelolaan sampah yang tidak memenuhi syarat pada keluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memodifikasi lingkungan yang memadai dan pengadaan sampah.
NO
Kreteria
Score
Pembenaran
1






2





3






4
Sifat masalah :
-       Resiko tinggi





Kemungkinan masalah untuk diubah  :
-       Sebagian



Potensial masalah untuk dicegah :
-       Rendah




Menonjolnya masalah:
-       Tidak segera diatasi


2/3 x 1






1/2 x 2





1/3 x 1






½ x 1
Masalah pengelolaan sampah terjadi kerena kondisi rumah kurang memadai serta kurangnya tempat pembuangan sampah-sampah rumah tangga yang mengakibatkan sampah jadi berserakan dihalaman.

Berpotensi untuk terjadi penularan penyakit pada keluarga Tn. H karena tempat sampah pembuangan akhir sampah rumah tanggal belum memadai.

Sampah-sampah rumah tangga berserakan dihalaman rumah yang dibiarkan berhari-hari namun belum ada tindakan pencegahan sama sekali sehingga anggota keluarga yang lain menjadi beresiko untuk tertular penyakit.
Ny. S berhari-hari melihat kondisi lingkungan yang kurang baik namun belum ada tindakan khusus untuk mengantisipasi masalah tersebut.

Jumlah
3 ½






Maka prioritas masalahnya sebagai berikut :
1.      Devisit volume cairan pada An.C (4 tahun) di keluarga Tn. H (28 tahun) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sakit khususnya An. C (4 tahun) dengan diare.
2.      Risiko gangguan mobilitas fisik pada Ny. M berhubungan dengan KMK masalah kesehatan penyakit rematik.
3.      Pengelolaan sampah yang tidak memenuhi syarat pada keluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memodifikasi lingkungan yang memadai dan pengadaan sampah.


RENCANA KEP.

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN
EVALUASI
INTERVENSI
TUM
TUK
KRITERIA
STANDAR
1.    Devisit volume cairan pada An. A (4 tahun) di keluarga Tn. H (28 tahun) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sakit khususnya An. A (4 tahun) dengan diare. Ditandai:
Data Subjektif
-       Ny. S mengatakan saat ini diare terjadi semenjak 3 hari yang lalu dengan konsistensi BAB encer
-       Ny. S mengatakan  An. A tidak panas sehingga Ny. S merasa tenang dan tidak perlu berobat
-       Ny. S mengaku sudah terbiasa dengan kondisi tersebut.
Data Objektif
-       Saat ini An. A sedang diare
-       Keluarga memiliki kebiasaan menggunakan fasilitas kesehatan bila ada yang sakit.
-       Untuk pertolongan pertama biasa digunakan obat-obatan yang dibeli diapotik.
Selama 3 kali kunjungan rumah kekurangan cairan tubuh dapat teratasi

Setelah dilakukan penyuluhan tentang penyakit Diare keluarga mampu:
1.    Menyebutkan Pencegahan dan cara mengatasi diare.

Respon Verbal Pengetahuan


Respon Psikomotor

-    Keluarga Menyebutkan Kembali cara mengatasi   Diare

-    Keluarga dapat mendemontrasikan menyiapkan Oralit

1.     Berikan penyuluhan pada keluarga mengenai cara mengatasi  penyakit Diare

2.     Segera berikan minuman yang banyak sebagai pengganti cairan yang hilang

3.     Teruskan pemberian ASI dan Makanan

4.     Mencari pengobatan lanjutan

5.     Demontrasikan cara menyiapkan Oralit

6.     Berikan kesempatan kepada keluarga untuk mencoba cara menyiapkan Oralit

7.     Berikan pujian terhadap kemampuan ide/sikap yang positif yang diungkapkan keluarga dalam menyikapi kekambuhan penyakitnya










2.    Risiko gangguan mobilitas fisik pada Ny. M berhubungan dengan KMK masalah kesehatan penyakit rematik. Ditandai :
Data Subyektif :
ü  Ny. M mengatakan sering sakit pada persendian lutut, pergelangan tangan dan siku.
ü  Ny. M mengatakan persendiannya sering kaku terutama saat bangun pagi.
Data Obyektif :
ü  Ny. M tampak memegangi lutunya yang sakit.
ü  Ny. M menunjukkan lutut serta sikunya yang sakit.

Setelah 3 x kunjungan rumah, gangguan mobilitas fisik pada Ny. M tidak terjadi.

1.  Selama 1 x 60 menit kunjungan, keluarga mampu mengenal masalah rematik pada anggota keluarga dengan cara :
1.1..Menyebutkan pengertian rematik.






1.2..Menyebutkan penyebab rematik.









1.3..Menyebutkan tanda-tanda penyakit rematik.









2.  Setelah 1 x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita rematik  berupa :
2.1 Menyebutkan akibat lanjut tidak diobatinya rematik pada anggota keluarga.

     2.2..Memutuskan untuk merawat keluarga.







3. Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan rematik
    3.1 Menyebutkan      cara perawatan rematik






    3.2 Mendemonstrasikan cara kompres dengan air hangat








3.3  Menyebutkan jenis makanan untuk rematik.








4. Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu memodifikasi lingkungan rumah  sehat :
    4.1 Cara memodifikasi  lingkungan yang sehat.

5. Setelah 1 x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan cara :
    5.1 Menyebutkan kembali manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan.


5.2  Memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam merawat rematik

Respon Verbal














Respon Verbal











Respon Verbal











Respon verbal













Respon afektif









Respon verbal














Respon
Psikomotor









Respon verbal










Respon verbal









Respon verbal











Respon afektif
Keluarga mampu menyebutkan pengertian rematik: Rematik adalah suatu peradangan kronik pada sendi atau pegal-pegal yang diserai rasa nyeri.






Keluarga mampu menyebutkan minimal 4 dari 6 penyebab rematik : Proses penuaan, kegemukan, cedera sendi, keturunan (genetik), infeksi pada sendi, tidak diketahui dengan jelas.

Keluarga mampu menyebutkan minimal 3 dari 5 tanda dan gejala rematik: Nyeri, pembengkakan sendi, gerakan yang  terbatas, kekakuan sendi pagi hari, perasaan mudah lelah.

Minimal keluarga mampu menyebutkan 2 dari 4 akibat lanjut dari rematik yang tidak diobati : Perubahan bentuk tulang dan sendi, nyeri yang semakin meningkat, pengeroposan tulang, lumpuh.


Keluarga dapat memutuskan untuk merawat  anggota keluarga yang sakit.





Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 6 cara perawatan  rematik: Kompres air hangat pada lutut, hindari penekanan pada lutut, istrahat yang cukup, latihan pergerakan, hindari kerja berat, jaga keamanan lingkungan.

Keluarga dapat mendemonstrasikan cara melakukan kompres air hangat







Hindari makanan kacang-kacangan, buncis, kol, jeroan, unggas







Menyebutkan 1 dari 2 cara memodifikasi lingkungan yang sehat : Lantai tidak licin, Penerangan lampu baik



Keluarga mampu  menyebutkan manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan : Mendapatkan pelayanan kesehatan, mendapatkan pendidikan kesehatan

Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk merawat anggota keluarga yang sakit rematik.
·     Gali pengetahuan keluarga tentang penyakit rematik.
·     Diskusikan bersama keluarga pengertian penyakit rematik dengan menggunakan leaflet atau plifcart.
·     Tanyakan kembali kepada keluarga tentang pengertian penyakit rematik.
·     Beri pujian atas usaha yang dilakukan keluarga.

·     Jelaskan penyebab rematik.
·     Tanyakan kembali penyebab penyakit rematik kepada keluarga.
·     Beri pujian atas usaha yang dilakukan oleh keluarga.




·     Jelaskan kepada keluarga tanda-tanda penyakit rematik.
·     Tanyakan kembali tanda-tanda penyakit rematik.
·     Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan  keluarga.




·     Jelaskan pada keluarga akibat lanjut apabila rematik tidak diobati dengan menggunakan leaflet atau plifcart.
·     Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjutdari rematik yang tidak diobati.
·     Beri pujian kepada keluarga atas jawaban  keluarga.


·     Motivasi keluarga untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
·     Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mengalami rematik.


·      Diskusikan dengan keluarga cara perawatan rematik
·      Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali perawatan rematik
·      Beri reinforcemen positif atas usaha yang dilakukan keluarga






·     Demonstrasikan pada keluarga cara melakukan kompres hangat pada persendian
·     Berikan kesempatan pada keluarga mencoba mempraktekkan kompres air hangat.
·     Berikan pujian atas usaha yang dilakukan keluarga

·     Diskusikan dengan keluarga jenis makanan/diit untuk rematik.

·     Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali diit rematik.
·     Beri pujian atas jawaban keluarga

·     Menjelaskan lingkungan yang dapat mencegah rematik.
·     Memotivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang diberikan
·     Beri reinforcement positif atas upaya yang dilakukan keluarga

·     Menjelaskan manfaat penggunaan fasilitas kesehatan
·     Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali manfaat penggunaan fasilitas kesehatan
·     Memberi reinforcement positif atas hasil yang dicapai keluarga


·         Menjelaskan beberapa tempat fasilitas kesehatan yang dapat digunakan oleh keluarga
·         Memberikan pujian atas tindakan tepat yang dilakukan oleh keluarga.

3.    Pengelolaan sampah yang tidak memenuhi syarat pada keluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memodifikasi lingkungan yang memadai dan pengadaan sampah.
Data subyektif:
·      Ny. S mengata-kan bahwa ia sering membuang sampah dapur disekitar halaman rumahnya.
Data obyektif:
·      Kondisi lingkungan rumah yang kurang sehat seperti kurangnya ventilasi.
·      pembuangan sampah-sampah rumah tangga masih kurang memadai sehingga kadang-kadang anggota keluarga yang lain sering terkena penyakit.
Selama 2 kali kunjungan rumah diharapkan masalah pengelolaan sampah dapat teratasi.
Setelah dilakukan penyuluhan keluarga diharapkan :
1.  Mengetahui tentang manfaat tempat sampah.







2.  Mengetahui cara membuat tempat sampah yang sederhana.
Respon Verbal (menjelaskan) manfaat tempat sampah.








Respon Verbal (menjelaskan) cara membuat tempat sampah yang sederhana.
Manfaat tempat sampah yaitu :
-       Menghindari penyakit seperti disentri.








Cara membuat tempat sampah yang sederhana yaitu :
-       Dengan membuat lubang 1 x 1 meter dengan kedalaman setengah meter dan apabila sampah sudah penuh bisa langsung dibakar, ditimbun atau dijadikan pupuk
-       Keluarga menuntaskan masalah dengan membuat tempat sampah.
1.1     Kaji pengetahuan keluarga tentang  manfaat   tempat sampah.
1.2     Beri penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti tentang manfaat tempat sampah yang baik.
1.3     Bimbing keluarga untuk mengungkapkan apa yang tidak jelas.

2.1      Beri informasi kepada keluarga tentang cara membuat tempat sampah yang sederhana.
2.2      Anjurkan keluarga untuk membuat tempat sampah yang sederhana karena dapat mengurangi salah satu faktor penyebaran penyakit.
2.3      Beri pujian kepada keluarga terhadap keputusan yang diambil untuk membuat tempat sampah.



IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No.
Diagnosa
Keperawatan
Tanggal
Implementasi
Evaluasi
1
Devisit volume cairan pada An. A (4 tahun) di keluarga Tn. H (28 tahun) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sakit khususnya An. A (4 tahun) dengan diare. Ditandai:
Data Subjektif
-      Ny. S mengatakan saat ini diare terjadi semenjak 3 hari yang lalu dengan konsistensi BAB encer
-      Ny. S mengatakan  An. A tidak panas sehingga Ny. S merasa tenang dan tidak perlu berobat
-      Ny. S mengaku sudah terbiasa dengan kondisi tersebut.
Data Objektif
-      Saat ini An. A sedang diare
-      Keluarga memiliki kebiasaan menggunakan fasilitas kesehatan bila ada yang sakit.
-      Untuk pertolongan pertama biasa digunakan obat-obatan yang dibeli diapotik

-   Memberikan penyuluhan pada keluarga mengenai cara mengatasi  penyakit Diare.
-   Segera berikan minuman yang banyak sebagai pengganti cairan yang hilang
-   Meneruskan pemberian ASI dan Makanan
-   Mencari pengobatan lanjutan.
-   Mendemontrasikan cara menyiapkan Oralit.
-   Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk mencoba cara menyiapkan Oralit
S   : Keluarga Tn. H mengatakan mengetahui cara penangan masalah diare
O  : Keluarga mampu mendemontrasikan cara menyiapkan oralit
A  : Masalah teratasi
P   : Intervensi  dihentikan

2
Risiko gangguan mobilitas fisik pada Ny. M berhubungan dengan KMK masalah kesehatan penyakit rematik.
Data Subyektif :
ü Ny. M mengatakan sering sakit pada persendian lutut, pergelangan tangan dan siku.
ü Ny. M mengatakan persendiannya sering kaku terutama saat bangun pagi.
Data Obyektif :
ü Ny. M tampak memegangi lutunya yang sakit.
ü Ny. M menunjukkan lutut serta sikunya yang sakit.

·      Mengucapkan salam.
·      Memvalidasi keadaan keluarga.
·      Mengingatkan kontrak.
·      Menjelaskan tujuan.

TUK 1
1.1.1 Mendiskusikan bersama keluarga tentang pengertian dari penyakit rematik.
1.1.2 Menanyakan kembali kepada keluarga tentang pengertian rematik.
1.2.1.Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyebab rematik yaitu proses penuaan, kegemukan, cedera sendi, keturunan, infeksi pada sendi, tidak diketahui dengan jelas.
1.2.2.Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab rematik.
1.3.1.Mendiskusikan bersama keluarga mengenai tanda-tanda penyakit rematik yaitu nyeri sendi, pembengkakan sendi, gerakan yang terbatas, kekakuan sendi pagi hari, perasaan mudah lelah.
1.3.2.Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tanda-tanda penyakit rematik.
1.4.1.Mendiskusikan bersama keluarga cara mencegah penyakit rematik.
1.4.2.Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tanda-tanda penyakit rematik.
1.5.1Membantu keluarga membandingkan apa yang telah dijelaskan dengan kondisi Ny.M.
1.5.2.Memberikan pujian atas usaha yang dilakukan.
Subyektif :
§  Keluarga menjawab salam.
§  Tn. H mengatakan bahwa mertuanya sering mengeluh nyeri pada sendi.
§  Tn. H menyetujui pertemuan ini selama 60 menit.
§  Tn. H mengatakan penyakit rematik adalah sakit tulang.
§  Tn. H dan Ny. S mengatakan belum tahu penyebab rematik.
§  Ny. S mengatakan bahwa tanda-tanda rematik adalah sakit pada sendi, kaku pada sendi.
§  Ns. S mengatakan setelah diberi penjelasannya pengetahuan bertambah tentang penyakit rematik dan akan disampaikan kepada orangtuanya
§  Ny. S mengtakan cara mencegah penyakit rematik adalah tidak makan kacang –kacangan seperti kacang panjang.

Obyektif :
§ Tn. H dan Ny. S kooperatif dan aktif saat dijelaskan.
§ Keluarga mendengarkan penjelasan yang diberikan.

Assesment :
§ Ny. M dapat menyebutkan pengertian penyakit rematik, penyebab, dan tanda-tandanya.

Planning :
Lanjutkan ke TUK berikutnya.
3
Pengelolaan sampah yang tidak memenuhi syarat pada keluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memodifikasi lingkungan yang memadai dan pengadaan sampah.
Data subyektif:
·       Ny. S mengata-kan bahwa ia sering membuang sampah dapur disekitar halaman rumahnya.
Data obyektif:
·      Kondisi lingkungan rumah yang kurang sehat seperti kurangnya ventilasi.
·      Pembuangan sampah-sampah rumah tangga masih kurang memadai sehingga kadang-kadang anggota keluarga yang lain sering terkena penyakit.

1.1     Kaji pengetahuan keluarga tentang  manfaat   tempat sampah.
1.2     Beri penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti tentang manfaat tempat sampah yang baik.
1.3     Bimbing keluarga untuk mengungkapkan apa yang tidak jelas.

2.1      Beri informasi kepada keluarga tentang cara membuat tempat sampah yang sederhana.
2.2      Anjurkan keluarga untuk membuat tempat sampah yang sederhana karena dapat mengurangi salah satu faktor penyebaran penyakit.
2.3      Beri pujian kepada keluarga terhadap keputusan yang diambil untuk membuat tempat sampah.
S   : Keluarga mengatakan mengerti tentang apa yang telah dijelaskan
O  : Keluarga dapat menyebutkan secara sederhana tentang manfaat tempat sampah.
A  : Keluarga sebatas mengerti tapi belum membuatnya.
P   : Pertahankan intervensi.



S   : Keluarga mengatakan mengerti tentang cara membuat tempat sampah yang sederhana dan berjanji akan segera membuatnya.
O  : Keluarga nampak menyakinkan
A  : Masalah belum tertasi
P   : Menganjurkan kepada keluarga untuk segera membuat tempat sampah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar