PENGKAJIAN KELUARGA
I. Data Umum
1.
Nama Kepala Keluarga : Tn H
2. Umur : 28 tahun.
3.
Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
4. Pekerjaan
Kepala Keluarga : Pegawai
5. Agama :
Islam
6. Suku : Bugis
8. Alamat : Jln
Poros Dusun Borongkaramasa
7. Komposisi
Keluarga :
No
|
Nama
|
JK
|
Hubungan dengan KK
|
Umur
|
Pekerjaan
|
Pendidikan
|
1
2
3
4
5
|
Ny. S
An. A
Ny. M
Tn. A
An. R
|
P
L
P
L
L
|
Istri
Anak
Ibu
Adik
Ipar
Adik
Ipar
|
27 tahun
4 tahun
60 tahun
21 tahun
10
tahun
|
IRT
Belum bekerja
Tidak bekrja
Mahasiswa
Belum
Bekerja
|
SMA
-
SMP
SMA
-
|
8. Genogram
Keterangan
:
: Laki-laki
: Perempuan
: Hubungan
darah / Perkawinan
: Tinggal
serumah
9. Tipe
keluarga
Keluarga Tn. H adalah keluarga
dengan tipe extended family atau keluarga besar, dimana dalam keluarga tidak hanya ada
keluarga inti (Bapak, ibu,
anak) tetapi dalam keluarga tinggal
mertua dan adik ipar.
10. Suku
Bangsa
Keluarga Tn. H adalah suku bugis, serta tidak ada budaya
yang berhubungan dengan kesehatan.
11. Agama : Islam
Keluarga menganut agama islam
dan kedua orang tua rajin beribadah (shalat 5 waktu), keluarga tidak ada
masalah dalam menjalankan ibadahnya,
olehnya itu semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan
ajaran agama islam.
12. Status sosial ekonomi keluarga
Tn H adalah seorang pegawai
sehingga penghasilannya sudah
dikatakan cukup untuk memenuhi semua keperluan hidup keluaga. Keadaan rumah klien berisi antara
lain memiliki televisi dan beberapa perlengkapan RT. Apabila keluarga Tn. H memiliki
kelebihan terkadang kelebihan tersebut diberikan kepada anaknya atau
keluarganya.
13. Aktivitas rekreasi keluarga
Tn. H mengatakan rekreasi
keluarganya adalah silaturahmi ke semua keluarga yang ada di sekitarnya dan dia
sudah merasa senang dengan aktifitas tersebut, sedangkan apabila berada dalam
rumah Tn. H suka menonton TV serta membaca koran.
II. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. H berada pada tahapan perkembangan tahap perkembangan III
dimana anak dari Tn. H
berada pada prasekolah dengan tugas
perkembangan keluarga : Menanamkan nilai dan norma agama, mengatur waktu
bermain, bersosialisasi, menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan.
Saat ini An. A masih tidur
dengan orang tua, karena kondisi rumah yang tidak memungkinkan kamar.
2. Tahap
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn. H sudah merasa bersyukur
atas seluruh nikmat yang diberikan ALLAH SWT kepadanya dan dia
mengatakan bahwa tahap yang belum terlaksana adalah tahap usia lanjut.
3. Riwayat keluarga inti
Tn. H adalah warga asli maros, sejak
lahir keluarga Tn. H tinggal di maros
dan setelah tamat SMA Tn. H memutuskan untuk pindah ke Majene, begitupun
dengan Ny. S (istrinya) adalah warga asli pinrang
yang memilih untuk pindah ke majene dan merupakan pilihannya sendiri, disetujui
oleh orang tua dan akhirnya menikah. Anak mereka merupakan anggota keluarga
yang direncanakan dan mereka menyayanginya.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat orang tua suami/istri berasal dari keluarga yang religius serta selalu taat kepada ALLAH SWT.
Riwayat penyakit keturunan tidak ada. Riwayat kesehatan anggota keluarga : Tn. H tidak pernah mengeluh sama sekali tentang
penyakit sedangkan Ny. S batu-batuk bercampur lender. Jika Ny. S mendapat serangan penyakitnya dia
sering berobat ke Dokter.
III. Lingkungan
1.
Karakteristik rumah dan denah rumah.
Bangunan rumah berada diantara perumahan penduduk yang membelakangi dengan jalan raya dengan
bentuk rumah adalah rumah batu
(rumah utama) berbentuk segi empat, berlantai semen, berdinding tembok, dan bangunan dapur dengan
bantuk semi permanen, berlantai semen,
berdinding adalah tembok. Keadaan rumah
cukup rapih ventilasi kurang
dan menggunakan lampu dinding sebagai penerangan. Didalam rumah belum terdapat adanya gudang, dan bagian depan terdapat
bale-bale sebagai tempat untuk istirahat atau ngobrol dengan tetangga atau
anggota keluarga lainnya.
§ Sumber air minum adalah air minum mineral yang dibeli oleh
keluarga dimana harga satuan pergalonnya adalah Rp. 5.000,- pergalon
§ Memiliki 1 wc berada didalam rumah
§ Tidak memiliki saluran pembuangan air
limbah sehingga air sering tergenang di belakang rumah.
§
Denah rumah
Keterangan
:
1. Pintu Utama
2. Ruang tamu dan keluarga
3. Kamar utama
4. Kamar
5. WC
6. Ruang makan dan dapur
7. Tempat cuci piring
2. Karakteristik
tetangga dan komunitas.
§ Tetangga sekitar adalah warga yang notabennya tidak memiliki hubungan
keluarga dengan Tn. H, sebelah kiri adalah perumahan penduduk sedangkan sebelah kanan adalah perumahan yang memakai sistem blok,
Hubungan dengan tetangga
sekitar harmonis.
§ Kebiasaan tetangga membuang air limbah
disembarang tempat dan kadang
kala menggenangi dibagian belakang rumah Tn. H.
3. Mobilisasi geografis keluarga
§ Sejak Tn. H dan Ny. S tamat sekolah, mereka
memutuskan untuk pindah ke majene kemudian mereka berkomitmen untuk menikah
hingga sampai sekarang ia masih tinggal di majene
4. Perkumpulan keluarga dan
interaksi dengan masyarakat
§ Tidak ada kegiatan perkumpulan yang
diikuti oleh anggota keluarga.
5. Sistem pendukung keluarga
§
Ada kerabat dekat yang tinggal berdampingan dan selalu siap membantu bila
keluarga memperoleh kesulitan.
IV. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Bahasa yang digunakan dalam interaksi keluarga sehari – hari menggunakan
bahasa Indonesia. Keluarga saling
terbuka satu sama lain. Dalam kegiatan Tn. H setiap ada masalah didiskusikan
dengan Ny. S dan terkadang meminta nasehat dari mertuanya yakni Ny. M. Semua
anggota keluarga bebas menanyakan pendapatnya tetapi yang mengambil keputusan
adalah Tn. H sebagai kepala keluarga. Pengambilan keputusan didahului dengan
cara diskusi..
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga inti terdiri dari suami, istri dan anak yang saling menghargai satu sama lain dan saling
membantu, dan saling mendukung serta memperhatikan kemudian tidak ada perselisihan antara
anggota keluarga. Untuk An. A dalam
pemenuhan sehari-hari ataupun apabila sedang sakit dirawat oleh Ny. S dan
dibantu oleh orang tuanya (Ny.M). Apabila ada masalah Ny. S diskusi dengan
suami dan juga meminta nasehat kepada orang tua.
3. Struktur peran
§ Tn. H sebagai kepala keluarga
bertanggung jawab dalam memimpin rumah tangga dan mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari
keluarga.
§ Ny. S sebagai ibu rumah
tangga mengatur segala kebutuhan rumah tangga bagi anggota keluarga disamping
itu merawat seluruh anggota keluarga.
§ An. A yang tinggal bersama
kedua orang tua, belum bisa membantu orangtua bekerja karena masih kecil.
§ Ny. M sebagai ibu dari Ny. S tidak bisa berbuat lebih untuk keluarga karena
sudah tidak mampu lagi untuk bekerja.
§ Tn. A sebagai saudara dari Ny. S belum bisa bekerja karena
dia masih mahasiswa yang
tugas utamanya adalah belajar.
4. Nilai dan norma
keluarga
Keluarga Tn. H menerapkan
aturan sesuai dengan ajaran agama islam dan mengharapkan anaknya nanti menjadi
anak yang taat menjalankan agama. Dalam keluarga diterapkan hidup bersih
seperti mencuci tangan sebelum makan.
V.
Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga cukup rukun dan
perhatian dalam rumah tangga. Setiap anggota keluarga merasa akrab satu sama
lainnya. Olehnya itu
dibutuhkan komunikasi yang baik agar terbina suatu keluarga yang harmonis.
2. Fungsi
sosialisasi
Keluarga saling memperhatikan
dan saling menghargai antara anggota keluarga, pola komunikasi antar anggota
keluarga sangat terbuka dan dekat. Tn. H sebagai pengambil
keputusan yang dominan. Kegiatan waktu senggang diisi dengan menonton televisi
dan bercerita diruangan keluarga. Bila ada kegiatan sosial salah satu anggota
keluarga mengikuti kegiatan tersebut.
3. Fungsi perawatan kesehatan
An. A yang sedang diare. Ny. S
mengatakan saat ini diare terjadi semenjak 3 hari yang lalu dengan konsistensi
BAB encer dan Ny. S mengatakan An. A tidak panas sehingga Ny. S merasa tenang
dan tidak perlu berobat. Karena An. A sudah sering diare, Ny. S mengaku sudah
terbiasa dengan kondisi tersebut. Apabila demam dikompres dengan kondisi panas
maka Ny. S menebus obat penurun panas yang diresepkan oleh dokter. Keluarga memiliki kebiasaan menggunakan
fasilitas kesehatan bila ada yang sakit. Untuk pertolongan pertama biasa
digunakan obat-obatan yang dibeli diapotik. Khusus untuk Ny. S yang sering timbul batuk-batuknya selalu berobat ke dokter tapi masih menderita batuk-batuk sampai sekarang.
Ny. M mengatakan bahwa sering
sakit pada persendian lutut, pergelangan tangan dan siku. Ny. M juga mengatakan persendiannya sering kaku terutama saat bangun pagi. Pada saat pengkajian, Ny. M tampak
memegangi lutunya yang sakit serta
Ny. M menunjukkan lutut serta sikunya yang sakit.
Kondisi lingkungan rumah yang
kurang sehat seperti kurangnya ventilasi, keluarga tidak mempunyai
kemampuan untuk mengatasinya. Ny. S mengatakan bahwa ia sering membuang sampah dapur
disekitar halaman rumahnya. Sehingga pembuangan sampah-sampah rumah tangga
masih kurang memadai dan kadang-kadang anggota keluarga yang lain sering
terkena penyakit.
VI. Stres dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka
panjang dan jangka pendek
Riwayat sakit diare pada An. A yang sering diare berharap supaya cepat
teratasi sehingga merupakan masalah yang perlu
diatasi..
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Bila ada masalah dalam
keluarga biasanya mencari
penyelesaian dengan cara musyawarah bersama anggota keluarga atau mendiskusikan bersama suami. Apabila perlu nasihat biasanya Tn. H
meminta saran orang tuanya.
3. Strategi koping yang
digunakan
Keluarga mengatakan jika ada
masalah selalu mendiskusikan dalam keluarga sehingga masukan dari keluarga
(terutama orang tua) dapat membantu menyelesaikan masalah.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak terlihat adaptasi yang
disfungsional atau dengan
kata lain tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga menyelesaikan masalah
secara mal adaptif.
VII. Pemeriksaan Fisik
No.
|
Komponen
|
Tn.
H
|
Ny. S
|
An. A
|
Ny. M
|
Tn. A
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
KEPALA :
Rambut
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
|
Rambut tebal hitam tidak
ada kelainan.
Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, tidak ada peradangan,
visus normal.
Tidak ada luka dan bersih, pendengaran baik.
Bersih, tidak ada sekret, tidak ada kelainan.
Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan
|
Rambut hitam, panjang, dan bersih
Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, tidak ada peradangan,visus
normal.
Bersih, tidak ada sekret dan tidak ada kelainan.
Bersih, tidak ada sekret dan tidak ada kelainan.
Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan
|
Rambut hitam, tipis LK: 45 cm bersih dan tida ada benjolan
Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, tidak ada peradangan,
visus normal.
Bersih, tidak ada luka dan pendengaran baik.
Bersih, tidak ada sekret dan tak ada kelainan.
Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan.
|
Rambut beruban, panjang, dan tidak
ada luka pada kepala
Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, visus normal.
Bersih, tidak ada sekret dan tidak ada kelainan.
Bersih, tidak ada sekret dan tidak ada kelainan.
Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan
|
Rambut tebal hitam tidak
ada kelainan.
Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemis, tidak ada peradangan,
visus normal.
Tidak ada luka dan bersih, pendengaran baik.
Bersih, tidak ada sekret, tidak ada kelainan.
Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan
|
6.
|
Leher
|
Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran limfe.
|
Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran limfe.
|
Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran limfe.
|
Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran limfe.
|
Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran limfe.
|
7.
|
Dada
|
Bunyi jantung dan paru normal
|
Bunyi jantung dan paru normal
|
Bunyi jantung dan paru normal
|
Bunyi jantung dan paru normal
|
Bunyi jantung dan paru normal
|
8.
|
Abdomen
|
Tidak ada keluhan
|
Tidak ada keluhan.
|
Kembung tidak ada.
|
Tidak ada keluhan.
|
Tidak ada keluhan.
|
10.
|
Ekstremitas
|
Tidak ada kelainan, pergerakan bebas, tidak ada cedera.
|
Tidak ada kelainan,
pergerakan bebas, tidak ada cedera.
|
Tidak ada kelainan, pergerakan bebas, tidak ada cedera.
|
Sendi lutut sering sakit
|
Tidak ada kelainan, pergerakan bebas, tidak ada cedera.
|
11.
|
Kulit
|
Turgor kulit baik, warna sawo matang dan tidak terdapat lesi.
|
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik dan tidak terdapat lesi.
|
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, tidak ada luka
|
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, tidak ada luka.
|
Turgor kulit baik, warna sawo matang dan tidak terdapat lesi.
|
12.
|
Kuku
|
Panjang dan tidak kotor
|
Pendek dan tidak kotor
|
Pendek dan tidak kotor
|
Pendek dan tidak kotor
|
Pendek dan tidak kotor
|
13.
14.
15.
16.
17.
|
BB/TB
Tek. Darah
Suhu
Nadi
Respirasi
|
60 kg/160 cm
120/70 mmHg
36,5 °C
85 x / menit
18 x / menit
|
32 kg/140 cm
120/80 mmHg
37,5 °C
83 x / menit
18 x/menit
|
40 kg/157 cm
-
37,3 °C
86 x/mnt
20 x/
menit
|
45 kg/154 cm
130/70 mmHg
37 ºC
85 x/m
18 x/m
|
60 kg/160 cm
120/80 mmHg
36,9 °C
75 x / menit
18 x / menit
|
VIII. Harapan Keluarga
Keluarga menyatakan sangat
senang dengan kehadiran perawat dan berharap sangat membantu keluarga mencegah
penyakit pada keluarga.
ANALISA DATA
No
|
D a t a
|
Diagnosa Keperawatan
|
1.
|
Data Subjektif
-
Ny. S
mengatakan saat ini diare terjadi semenjak 3 hari yang lalu dengan
konsistensi BAB encer
-
Ny. S
mengatakan An. A tidak panas sehingga Ny. S merasa tenang dan tidak perlu
berobat
-
Ny. S
mengaku sudah terbiasa dengan kondisi tersebut.
Data Objektif
-
Saat ini
An. A sedang diare
-
Keluarga
memiliki kebiasaan menggunakan fasilitas kesehatan bila ada yang sakit.
-
Untuk
pertolongan pertama biasa digunakan obat-obatan yang dibeli diapotik.
|
Devisit volume cairan pada An.A (4 tahun) di
keluarga Tn. H (28 tahun) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga
yang sakit khususnya An. A (4 tahun) dengan diare.
|
2.
|
Data Subyektif :
ü
Ny. M mengatakan sering sakit pada persendian lutut, pergelangan
tangan dan siku.
ü Ny. M mengatakan persendiannya sering kaku terutama saat bangun pagi.
Data Obyektif :
ü
Ny. M tampak memegangi lutunya yang sakit.
ü
Ny. M menunjukkan lutut serta sikunya yang sakit.
|
Risiko gangguan
mobilitas fisik pada Ny. M berhubungan dengan KMK masalah kesehatan penyakit rematik.
|
3
|
Data subyektif:
·
Ny. S mengatakan bahwa ia
sering membuang sampah dapur disekitar halaman rumahnya.
Data obyektif:
·
Kondisi
lingkungan rumah yang kurang sehat seperti kurangnya ventilasi.
·
pembuangan
sampah-sampah rumah tangga masih kurang memadai sehingga kadang-kadang
anggota keluarga yang lain sering terkena penyakit.
|
Resti infeksi (penularan
penyakit) pada keluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memodifikasi lingkungan
yang memadai.
|
PRIORITAS MASALAH
1.
Devisit
volume cairan pada An.C (4 tahun) di keluarga Tn. H (28 tahun) berhubungan
dengan KMK merawat anggota keluarga yang sakit khususnya An. C (4 tahun) dengan
diare.
NO
|
Kreteria
|
Score
|
Pembenaran
|
1
2
3
4
|
Sifat masalah :
- Aktual
Kemungkinan masalah untuk
diubah :
- Mudah
Potensial masalah untuk dicegah
:
-
Cukup
Menonjolnya masalah:
- Tidak segera diatasi
|
3/3 x 1
2/2 x 2
2/3 x 1
½ x 1
|
Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh telah terjadi yaitu diare
(An. A) dimana kejadian ini sudah berlangsung selama 3 hari yang lalu dengan
konsistensi BAB encer.
Keluarga memiliki kebiasaan menggunakan fasilitas kesehatan bila ada yang
sakit. Ny. S juga sering menebus obat yang diresepkan oleh dokter. Untuk
pertolongan pertama biasa digunakan obat-obatan yang dibeli diapotik.
Diare sudah terjadi selama 3 hari namun Ny. S merasa tenang dan tidak
perlu berobat karean An. A sudah sering diare dan Ny. S sudah terbiasa dengan
kondisi tersebut.
Keluarga tahu bahwa An. A mengalami diare namun masalah ini
akan menyebabkan komplikasi lebih lanjut jika tidak segera ditangani.
|
|
Jumlah
|
4 1/6
|
|
2.
Risiko gangguan mobilitas fisik pada Ny. M berhubungan dengan KMK
masalah kesehatan penyakit rematik.
NO
|
Kreteria
|
Score
|
Pembenaran
|
1
2
3
4
|
Sifat masalah :
-
Tidak
/ kurang sehat
Kemungkinan masalah untuk
diubah :
- Sebagian
Potensial masalah untuk dicegah
:
-
Cukup
Menonjolnya masalah:
-
Ada masalah dan perlu segera diatasi
|
3/3 x 1
1/2 x 2
2/3 x 1
2/2 x 1
|
Ny. M sering mengeluh nyeri pada persendian sehingga
perlu ditangani dengan cepat.
Ny. M sudah lama menderita
penyakit rematik sehingga untuk sembuh total tidak dapat dicapai dalam waktu
yang singkat.
Dengan pengetahuan yang ada pada keluarga maka pencegahan terhadap
masalah kesehatan dapat
direalisasikan.
Bila tidak segera ditangani memungkinkan penyembuhannya lama.
|
|
Jumlah
|
3 2/3
|
|
3.
Pengelolaan
sampah yang tidak memenuhi syarat pada keluarga Tn. H berhubungan dengan KMK
memodifikasi lingkungan yang memadai dan pengadaan sampah.
NO
|
Kreteria
|
Score
|
Pembenaran
|
1
2
3
4
|
Sifat masalah :
-
Resiko
tinggi
Kemungkinan masalah untuk
diubah :
- Sebagian
Potensial masalah untuk dicegah
:
-
Rendah
Menonjolnya masalah:
- Tidak segera diatasi
|
2/3 x 1
1/2 x 2
1/3 x 1
½ x 1
|
Masalah pengelolaan sampah terjadi kerena kondisi rumah kurang memadai
serta kurangnya tempat pembuangan sampah-sampah rumah tangga yang
mengakibatkan sampah jadi berserakan dihalaman.
Berpotensi untuk terjadi penularan penyakit pada keluarga Tn. H karena
tempat sampah pembuangan akhir sampah rumah tanggal belum memadai.
Sampah-sampah rumah tangga berserakan dihalaman rumah yang dibiarkan
berhari-hari namun belum ada tindakan pencegahan sama sekali sehingga anggota
keluarga yang lain menjadi beresiko untuk tertular penyakit.
Ny. S berhari-hari melihat kondisi lingkungan yang kurang baik namun
belum ada tindakan khusus untuk mengantisipasi masalah tersebut.
|
|
Jumlah
|
3 ½
|
|
Maka prioritas masalahnya sebagai
berikut :
1. Devisit volume cairan pada An.C (4 tahun)
di keluarga Tn. H (28 tahun) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga
yang sakit khususnya An. C (4 tahun) dengan diare.
2. Risiko
gangguan mobilitas fisik pada Ny. M berhubungan dengan KMK masalah kesehatan penyakit rematik.
3. Pengelolaan sampah yang tidak memenuhi
syarat pada keluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memodifikasi lingkungan yang
memadai dan pengadaan sampah.
RENCANA KEP.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
|
TUJUAN
|
EVALUASI
|
INTERVENSI
|
||
TUM
|
TUK
|
KRITERIA
|
STANDAR
|
||
1.
Devisit volume cairan pada An. A (4 tahun) di keluarga
Tn. H (28 tahun) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga yang sakit
khususnya An. A (4 tahun) dengan diare. Ditandai:
Data Subjektif
-
Ny. S mengatakan saat ini diare terjadi semenjak 3 hari yang lalu dengan
konsistensi BAB encer
-
Ny. S mengatakan An. A tidak panas
sehingga Ny. S merasa tenang dan tidak perlu berobat
-
Ny. S mengaku sudah terbiasa dengan kondisi tersebut.
Data Objektif
-
Saat ini An. A sedang diare
-
Keluarga memiliki kebiasaan menggunakan fasilitas kesehatan bila ada yang
sakit.
-
Untuk pertolongan pertama biasa digunakan obat-obatan yang dibeli diapotik.
|
Selama 3 kali
kunjungan rumah kekurangan cairan tubuh dapat teratasi
|
Setelah dilakukan penyuluhan tentang penyakit Diare
keluarga mampu:
1.
Menyebutkan Pencegahan dan cara
mengatasi diare.
|
Respon Verbal Pengetahuan
Respon Psikomotor
|
-
Keluarga Menyebutkan Kembali cara
mengatasi Diare
-
Keluarga dapat mendemontrasikan
menyiapkan Oralit
|
1. Berikan
penyuluhan pada keluarga mengenai cara mengatasi penyakit Diare
2. Segera
berikan minuman yang banyak sebagai pengganti cairan yang hilang
3. Teruskan
pemberian ASI dan Makanan
4. Mencari
pengobatan lanjutan
5. Demontrasikan
cara menyiapkan Oralit
6. Berikan
kesempatan kepada keluarga untuk mencoba cara menyiapkan Oralit
7. Berikan
pujian terhadap kemampuan ide/sikap yang positif yang diungkapkan keluarga
dalam menyikapi kekambuhan penyakitnya
|
2. Risiko gangguan mobilitas fisik
pada Ny.
M
berhubungan dengan KMK
masalah kesehatan penyakit rematik. Ditandai :
Data Subyektif :
ü Ny.
M
mengatakan sering sakit pada persendian lutut, pergelangan tangan dan siku.
ü
Ny. M mengatakan persendiannya sering kaku terutama saat
bangun pagi.
Data Obyektif :
ü Ny.
M
tampak memegangi lutunya yang sakit.
ü Ny.
M
menunjukkan lutut serta sikunya yang sakit.
|
Setelah 3 x kunjungan rumah, gangguan
mobilitas fisik pada Ny. M tidak terjadi.
|
1. Selama 1 x 60 menit kunjungan, keluarga mampu mengenal
masalah rematik pada anggota keluarga dengan cara :
1.1..Menyebutkan
pengertian rematik.
1.2..Menyebutkan
penyebab rematik.
1.3..Menyebutkan
tanda-tanda penyakit rematik.
2. Setelah 1 x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu
mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita
rematik berupa :
2.1 Menyebutkan akibat lanjut
tidak diobatinya rematik pada anggota keluarga.
2.2..Memutuskan
untuk merawat keluarga.
3. Setelah 1x 45 menit
kunjungan rumah, keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan rematik
3.1 Menyebutkan
cara perawatan rematik
3.2 Mendemonstrasikan
cara kompres dengan air hangat
3.3 Menyebutkan
jenis makanan untuk rematik.
4. Setelah 1x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu
memodifikasi lingkungan rumah sehat :
4.1 Cara
memodifikasi lingkungan yang sehat.
5. Setelah 1 x 45 menit kunjungan rumah, keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan cara :
5.1 Menyebutkan kembali manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan.
5.2 Memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam
merawat rematik
|
Respon Verbal
Respon Verbal
Respon Verbal
Respon verbal
Respon afektif
Respon verbal
Respon
Psikomotor
Respon
verbal
Respon
verbal
Respon
verbal
Respon
afektif
|
Keluarga mampu menyebutkan pengertian
rematik:
Rematik adalah suatu peradangan kronik pada sendi atau pegal-pegal yang
diserai rasa nyeri.
Keluarga mampu menyebutkan
minimal 4 dari 6 penyebab rematik : Proses penuaan, kegemukan, cedera sendi,
keturunan (genetik), infeksi pada sendi, tidak diketahui dengan jelas.
Keluarga
mampu menyebutkan minimal 3 dari 5 tanda dan gejala rematik: Nyeri,
pembengkakan sendi, gerakan yang
terbatas, kekakuan sendi pagi hari, perasaan mudah lelah.
Minimal keluarga mampu
menyebutkan 2 dari 4 akibat lanjut dari rematik yang tidak diobati :
Perubahan bentuk tulang dan sendi, nyeri yang semakin meningkat, pengeroposan
tulang, lumpuh.
Keluarga dapat memutuskan untuk
merawat anggota keluarga yang sakit.
Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 6 cara perawatan rematik: Kompres air hangat pada
lutut, hindari penekanan pada lutut, istrahat yang cukup, latihan pergerakan,
hindari kerja berat, jaga keamanan lingkungan.
Keluarga dapat mendemonstrasikan cara melakukan kompres
air hangat
Hindari makanan kacang-kacangan, buncis, kol, jeroan,
unggas
Menyebutkan 1 dari 2 cara
memodifikasi lingkungan yang sehat : Lantai tidak licin, Penerangan lampu
baik
Keluarga mampu menyebutkan manfaat kunjungan ke fasilitas
kesehatan : Mendapatkan pelayanan kesehatan, mendapatkan pendidikan kesehatan
Keluarga dapat memanfaatkan
fasilitas kesehatan untuk merawat anggota keluarga yang sakit rematik.
|
·
Gali pengetahuan keluarga tentang penyakit rematik.
·
Diskusikan bersama keluarga pengertian penyakit rematik dengan
menggunakan leaflet atau plifcart.
·
Tanyakan kembali kepada keluarga tentang pengertian penyakit rematik.
·
Beri pujian atas usaha yang dilakukan keluarga.
·
Jelaskan penyebab rematik.
·
Tanyakan kembali penyebab penyakit rematik kepada keluarga.
·
Beri pujian atas usaha yang dilakukan oleh keluarga.
·
Jelaskan kepada keluarga tanda-tanda penyakit rematik.
·
Tanyakan kembali tanda-tanda penyakit rematik.
·
Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga.
·
Jelaskan pada keluarga akibat lanjut apabila rematik tidak diobati dengan
menggunakan leaflet atau plifcart.
·
Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjutdari rematik
yang tidak diobati.
·
Beri pujian kepada keluarga atas jawaban
keluarga.
·
Motivasi keluarga untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
·
Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga untuk merawat anggota
keluarga yang mengalami rematik.
·
Diskusikan dengan keluarga cara perawatan rematik
·
Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali perawatan rematik
·
Beri reinforcemen positif atas usaha yang dilakukan keluarga
·
Demonstrasikan pada keluarga cara melakukan kompres hangat pada
persendian
·
Berikan kesempatan pada keluarga mencoba mempraktekkan kompres air
hangat.
·
Berikan pujian atas usaha yang dilakukan keluarga
·
Diskusikan dengan keluarga jenis makanan/diit untuk rematik.
·
Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali diit rematik.
·
Beri pujian atas jawaban keluarga
·
Menjelaskan lingkungan yang dapat mencegah rematik.
·
Memotivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang diberikan
·
Beri reinforcement positif atas upaya yang dilakukan keluarga
·
Menjelaskan manfaat penggunaan fasilitas kesehatan
·
Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali manfaat penggunaan fasilitas kesehatan
·
Memberi reinforcement positif atas hasil yang dicapai keluarga
·
Menjelaskan beberapa tempat fasilitas kesehatan yang dapat digunakan oleh
keluarga
·
Memberikan pujian atas tindakan tepat yang dilakukan oleh keluarga.
|
3. Pengelolaan sampah yang tidak memenuhi syarat pada keluarga Tn. H
berhubungan dengan KMK memodifikasi lingkungan yang memadai dan pengadaan
sampah.
Data subyektif:
· Ny. S mengata-kan bahwa ia sering membuang sampah dapur disekitar halaman
rumahnya.
Data obyektif:
· Kondisi lingkungan rumah yang kurang sehat seperti kurangnya ventilasi.
· pembuangan sampah-sampah rumah tangga masih kurang
memadai sehingga kadang-kadang anggota keluarga yang lain sering terkena
penyakit.
|
Selama 2 kali kunjungan rumah diharapkan
masalah pengelolaan sampah dapat teratasi.
|
Setelah
dilakukan penyuluhan keluarga diharapkan :
1. Mengetahui tentang manfaat tempat sampah.
2. Mengetahui cara membuat tempat sampah yang sederhana.
|
Respon
Verbal (menjelaskan) manfaat tempat sampah.
Respon
Verbal (menjelaskan) cara membuat tempat sampah yang sederhana.
|
Manfaat
tempat sampah yaitu :
-
Menghindari penyakit seperti disentri.
Cara membuat
tempat sampah yang sederhana yaitu :
-
Dengan membuat lubang 1 x 1 meter dengan kedalaman setengah meter dan
apabila sampah sudah penuh bisa langsung dibakar, ditimbun atau dijadikan
pupuk
-
Keluarga menuntaskan masalah dengan membuat tempat sampah.
|
1.1
Kaji pengetahuan keluarga tentang
manfaat tempat sampah.
1.2
Beri penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti tentang manfaat
tempat sampah yang baik.
1.3
Bimbing keluarga untuk mengungkapkan apa yang tidak jelas.
2.1
Beri informasi kepada keluarga tentang cara membuat tempat sampah yang
sederhana.
2.2
Anjurkan keluarga untuk membuat tempat sampah yang sederhana karena dapat
mengurangi salah satu faktor penyebaran penyakit.
2.3
Beri pujian kepada keluarga terhadap keputusan yang diambil untuk membuat
tempat sampah.
|
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No.
|
Diagnosa
Keperawatan
|
Tanggal
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
1
|
Devisit volume cairan pada An. A (4 tahun) di
keluarga Tn. H (28 tahun) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga
yang sakit khususnya An. A (4 tahun) dengan diare. Ditandai:
Data Subjektif
-
Ny. S
mengatakan saat ini diare terjadi semenjak 3 hari yang lalu dengan
konsistensi BAB encer
-
Ny. S
mengatakan An. A tidak panas sehingga
Ny. S merasa tenang dan tidak perlu berobat
-
Ny. S
mengaku sudah terbiasa dengan kondisi tersebut.
Data Objektif
-
Saat ini
An. A sedang diare
-
Keluarga
memiliki kebiasaan menggunakan fasilitas kesehatan bila ada yang sakit.
-
Untuk pertolongan pertama biasa digunakan
obat-obatan yang dibeli diapotik
|
|
-
Memberikan
penyuluhan pada keluarga mengenai cara mengatasi penyakit Diare.
-
Segera berikan
minuman yang banyak sebagai pengganti cairan yang hilang
-
Meneruskan pemberian ASI dan Makanan
-
Mencari pengobatan lanjutan.
-
Mendemontrasikan
cara menyiapkan Oralit.
-
Memberikan
kesempatan kepada keluarga untuk mencoba cara menyiapkan Oralit
|
S : Keluarga Tn. H mengatakan mengetahui cara penangan masalah diare
O : Keluarga
mampu mendemontrasikan cara menyiapkan oralit
A : Masalah
teratasi
P : Intervensi dihentikan
|
2
|
Risiko gangguan mobilitas fisik
pada Ny. M berhubungan
dengan KMK masalah
kesehatan penyakit rematik.
Data Subyektif :
ü
Ny. M mengatakan sering sakit pada persendian lutut, pergelangan
tangan dan siku.
ü Ny. M mengatakan persendiannya sering kaku terutama saat bangun pagi.
Data Obyektif :
ü
Ny. M tampak memegangi lutunya yang sakit.
ü
Ny. M menunjukkan lutut serta sikunya yang sakit.
|
|
· Mengucapkan salam.
·
Memvalidasi keadaan keluarga.
·
Mengingatkan kontrak.
·
Menjelaskan tujuan.
TUK 1
1.1.1 Mendiskusikan
bersama keluarga tentang pengertian dari penyakit rematik.
1.1.2 Menanyakan
kembali kepada keluarga tentang pengertian rematik.
1.2.1.Mendiskusikan
dengan keluarga tentang penyebab rematik yaitu proses penuaan, kegemukan,
cedera sendi, keturunan, infeksi pada sendi, tidak diketahui dengan jelas.
1.2.2.Memotivasi
keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab rematik.
1.3.1.Mendiskusikan
bersama keluarga mengenai tanda-tanda penyakit rematik yaitu nyeri sendi,
pembengkakan sendi, gerakan yang terbatas, kekakuan sendi pagi hari, perasaan
mudah lelah.
1.3.2.Memotivasi
keluarga untuk menyebutkan kembali tanda-tanda penyakit rematik.
1.4.1.Mendiskusikan
bersama keluarga cara mencegah penyakit rematik.
1.4.2.Memotivasi
keluarga untuk menyebutkan kembali tanda-tanda penyakit rematik.
1.5.1Membantu keluarga membandingkan apa yang
telah dijelaskan dengan kondisi Ny.M.
1.5.2.Memberikan
pujian atas usaha yang dilakukan.
|
Subyektif :
§ Keluarga menjawab salam.
§
Tn. H mengatakan bahwa
mertuanya sering mengeluh nyeri pada sendi.
§
Tn. H
menyetujui pertemuan ini selama 60 menit.
§
Tn. H
mengatakan penyakit rematik adalah sakit tulang.
§
Tn. H dan Ny. S
mengatakan belum tahu penyebab rematik.
§
Ny. S mengatakan
bahwa tanda-tanda rematik adalah sakit pada sendi, kaku pada sendi.
§
Ns. S
mengatakan setelah diberi penjelasannya pengetahuan bertambah tentang penyakit
rematik dan akan disampaikan kepada orangtuanya
§
Ny. S mengtakan cara mencegah penyakit
rematik adalah tidak makan kacang –kacangan seperti kacang panjang.
Obyektif :
§
Tn. H dan Ny. S
kooperatif dan aktif saat dijelaskan.
§
Keluarga mendengarkan penjelasan yang
diberikan.
Assesment :
§
Ny. M dapat
menyebutkan pengertian penyakit rematik, penyebab,
dan tanda-tandanya.
Planning :
Lanjutkan ke
TUK berikutnya.
|
3
|
Pengelolaan
sampah yang tidak memenuhi syarat pada keluarga Tn. H berhubungan dengan KMK
memodifikasi lingkungan yang memadai dan pengadaan sampah.
Data subyektif:
· Ny. S mengata-kan bahwa ia sering membuang sampah dapur disekitar halaman
rumahnya.
Data obyektif:
· Kondisi lingkungan rumah yang kurang sehat seperti kurangnya ventilasi.
· Pembuangan sampah-sampah rumah tangga masih kurang
memadai sehingga kadang-kadang anggota keluarga yang lain sering terkena
penyakit.
|
|
1.1
Kaji pengetahuan keluarga tentang
manfaat tempat sampah.
1.2
Beri penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengerti tentang manfaat
tempat sampah yang baik.
1.3
Bimbing keluarga untuk mengungkapkan apa yang tidak jelas.
2.1
Beri informasi kepada keluarga tentang cara membuat tempat sampah yang
sederhana.
2.2
Anjurkan keluarga untuk membuat tempat sampah yang sederhana karena dapat
mengurangi salah satu faktor penyebaran penyakit.
2.3
Beri pujian kepada keluarga terhadap keputusan yang
diambil untuk membuat tempat sampah.
|
S : Keluarga
mengatakan mengerti tentang apa yang telah dijelaskan
O : Keluarga
dapat menyebutkan secara sederhana tentang manfaat tempat sampah.
A : Keluarga
sebatas mengerti tapi belum membuatnya.
P : Pertahankan
intervensi.
S : Keluarga
mengatakan mengerti tentang cara membuat tempat sampah yang sederhana dan
berjanji akan segera membuatnya.
O : Keluarga
nampak menyakinkan
A : Masalah
belum tertasi
P : Menganjurkan
kepada keluarga untuk segera membuat tempat sampah.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar