Senin, 12 Maret 2012

Askep Hemangioma


BAB
PEMBAHASAN

KONSEP DASAR MEDIK
A.  DEFENISI
Hemangioma adalah suatu kelainan pembuluh darah bawaan yang tidak ikut aktif dalam peredaran darah umum. Hemangioma bukanlah  tumor neoplastik sekalipun mempunyai kecenderungan untuk membesar. Ia merupakan “masodermal excess” dan jaringan “vaso formative”

B.  PATOFISIOLOGI
Hemangioma merupakan sisa-sisa jaringan “vaso kemampuan” dari jaringan mesidermal dan mempunyai kemampuan untuk berkembang. Secara histologik Hemangioma diklasifikasikan berdasarkan besarnya pembuluh darah, menjadi tiga jenis yaitu :
1.    Hemangioma kapiler, yang terdiri atas :
a.    Hemangioma kapiler pada anak (nevus vasculosus, strawberry nevus).
b.    Granuloma piogenik.
c.    Cherry-spot (ruby-spot), angioma senillis.
2.    Hemangioma kavernosum, yang terdiri atas :
a.    Hemangioma kavernosum (Hemangioma matang).
b.    Hemangioma keratonik.
c.    Hemangioma vaskular.
3.    Telangiektasis :
a.    Nevus flameus.
b.    Angiokeratoma.
c.    Spider angioma.


Dari segi praktisnya, umumnya para ahli memakai sistem pembagian sebagai berikut:
1.    Hemangioma kapiler.
Dari Hemangioma kapiler, dikenal :
1)   “Salmon patch”.
2)   “Port wine stain”.
3)   “Spider angioma”.
4)   “Strawberry mark”
Tanda-tanda Hemangioma kapiler, berupa bercak merah tidak menonjol dari permukaan kulit. “Salmon patch” berwarna lebih muda sedang “Port wine stain” lebih gelap kebiru-biruan, kadang-kadang membentuk benjolan di atas permukaan kulit.
2.    Hemangioma kavernosum.
Tampak sebagai suatu benjolan, kemerahan, terasa hangat dan “compressible” (tumor mengecil bila ditekan dan bila dilepas dalam beberapa waktu membesar kembali).
3.    Hemangioma campuran (kapiler dan kavernosum)
Diantara jenis Hemangioma kavernosum dan campuran ada yang disertai fistula arterio-venous (bawaan).

C.  gejala klinis
Tergantung macamnya :
·      Hemangioma kapiler, “Port wine stain” tidak ada benjolan kulit.
·      “Strawberry mark”, menonjol seperti buah murbai.
·      Hemangioma kavernosum, teraba hangat dan “compressible”.

D.  pemeriksaan dan diagnosis
·      Mudah nampak secara klinis, sebagai tumor yang menonjol atau tidak menonjol dengan warna kemerah-merahan.
·      Tumor bersifat “compressible”.
·      Kalau perlu dengan pemeriksaan angiografi.

E.  diagnosa banding
“A – v shunt”

F.   komplikasi
·      Perdarahan.
·      Pada tempat tertentu, dapat mengganggu fungsi, seperti : ambliopia, sesak nafas, gangguan kencing.
·      Trombositopenia, D.I.C.

G.  PENATALAKSANAAN
Dari segi pengobatan, karena adanya persamaan-persamaan dalam tindakan, maka dapat digolongkan atas 3 golongan yaitu :
Golongan I :
a.    ”Strawbery mark”
b.    Hemangioma kavernosum
c.    Hemangioma campuran
Golongan II
a.    ”Salmon patch”
b.    ”Port wine stain”
Golongan III
a.    ”Spider angioma” dengan ”central arteriole”

Pengobatan untuk Golongan I
1.    Radiasi : radiasi dapat membuat involusi, tapi komplikasi-komplikasi radiasi jauh lebih berbahaya dari pada hemangiomanya sendiri bila tidak diobati.



2.    Pembedahan
a.    Eksisi hemangioma
Bukan cara yang ideal karena kesukaran teknis, perdarahan banyak, tidak dapat mengambil secara tuntas tanpa merusak organ setempat, untuk hemangioma kecil kurang dari 1 cm, di daerah nasolabialis eksisi akan memberi hasil baik.
b.    Ligasi arteri proksimal : kurang memuaskan
c.    Ligasi ”a-v shunt”
d.   Elektro koagulasi : untuk ”spider angioma”
e.    ”Sclerozing agent”
Dipakai 5% sod. Morhuate. Dipergunakan hanya di daerah skalp, lidah, mucosa, dimana sikatriks yang timbul tidak akan menyusahkan kelak.
f.     Kortikosteroid : dosis pemberian per oral 20-30 mg/hari selama 2-3 minggu, dan pelan-pelan diturunkan sampai 3 bulan.
Kortikosteroid, menambah sensitifnya pembuluh darah terhadap vaso constricting agent.
3.    Menunggu :
Tindakan ini dilakukan atas dasar pertimbangan, bahwa hemangioma ini akan mengalami involusi spontan. Hemangioma ini sudah ada sejak lahir atau timbul sementara sesudah lahir. Kemudian membesar dengan cepat sampai umur 6-9 bulan. Selama 1 tahun berikutnya ia tumbuh pelan sampai maksimum besarnya pada lebih kurang umur 1 tahun. Kemudian mulai terjadi involusi spontan. Perjalanan involusi ini berjalan bertahun-tahun, sampai umur 7 tahun.

Pengobatan Golongan II :
“Salmon patch” dan “Port wine statis”, tidak mengadakan regresi spontan. Tindakan eksisi kemudian defek ditutup dengan skin graft atau dengan flap memberikan hasil lebih jelek dari sebelum operasi. Penanganan yang memberi hasil memuaskan dengan sinar Laser Argon.

KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A.  PENGKAJIAN
1.    Biodata Klien
2.    Keluhan Utama
3.    Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
a.    Prenatal
b.    Natal
c.    Postnatal
4.    Riwayat Masa Lampau
5.    Riwayat Keluarga
6.    Riwayat Sosial
7.    Kebutuhan Dasar
a.    Makanan yang disukai/tidak disukai
b.    Pola tidur
c.    Mandi
d.    Aktifitas bermain
e.    Eliminasi

B.   MASALAH KEPERAWATAN
1.    Gangguan rasa aman : cemas
2.    Resiko infeksi
3.    Resiko injury

C.  INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
1
Gangguan rasa aman : cemas b/d kurangnya informasi tentang tindakan operatif pada anak
1.   Ortu akan menun-jukkan rasa aman







2.   Ortu dapat men-jelaskan secara sederhana tentang prosedur atau hal-hal yang perlu dipehatikan pada fase pre dan post operatif





3.   Klien menunjukkan relaksasi optimal dan support adekuat sebelum operasi
-           Informasikan tentang per-siapan operasi dan orientasikan orangtua dan anak terhadap lingkungan yang baru
-           Jelaskan dan diskusikan pada keluarga tentang waktu dan prosedur operasi

-           Jelaskan persiapan prosedur operasi jika ada indikasi (nasogastrik tube, pasang IVFD, balutan luka, drainase)

-           Jelaskan indikasi dilaku-kannya pembedahan khusus-nya prosedur operasi serta penjelasan prinsip dasar secara singkat

-           Berikan sedasi sebelum operasi, ciptakan lingkungan yang familier, tempatkan klien di ruangan yang menyenangkan dan jelaskan prosedur yang dijalani
-           Selama menunggu operasi anjurkan keluarga atau teman dekat untuk menemani anak

Mengurangi kecemasan orangtua terhadap lingkungan baru

Meningkatkan perasaan aman pada keluarga

Penjelasan yang adekuat menambah pemahaman sehingga terjalin kerjasama yang adekuat dengan perawat
Merupakan informasi yang menguatkan keputusan ortu untuk tindakan operasi bagi anaknya
Meningkatkan relaksasi dan rasa aman



Memberi rasa aman dan dukungan pada klien
2
Resiko tinggi injury b/d prosedur pembedahan
1.   Ortu dapat menerima inform konsent dengan benar disertai dokumentasi














2.   Klien menerima tindakan personal hygine sebelum operasi



3.   Klien menerima persiapan operasi dengan tepat








4.   Klien terbebas dari komplikasi post operasi
-           Tanyakan pada ortu apakah ada pertanyaan mengenai prosedur yang akan dilaku-kan
-           Cek inform konset apakah sudah ditanda tangani, kontrak dengan dokter untuk menentukan apakah ortu telah mendapat informasi mengenai prosedur operasi
-           Cek ulang apakah inform konsent sudah ditandatangani saksi

-           Mandikan dan cuci rambut serta bersihakn mulut klien sebelum operasi

-           Bersihkan daerah operasi sesuai prosedur

-           Lakukan prosedur enema



-           Lengkapi pemeriksaan laboratorium yang diprogramkan
-           Pertahankan anak tetap puasa

-           Yakinkan anak mendapat cairan sebelum dipuasakan

-           Catat tanda vital, laporkan jika ada kelainan
-            
-           Anjurkan anak untuk BAK sebelum premedikasi
-            

Mengetahui pemahaman ortu dan sebagai bahan kola-borasi
Inform konsent merupakan tanggung jawab kerja team



Sebagai perlindungan terhadap tuntutan orangtua terhadap tindakan operasi
Menurunkan resiko infeksi nasokomial


Mengurangi resiko infeksi pada area operasi
Mengosongkan rektum untuk men-cegah kontaminasi saat operasi
Deteksi awal kesiapan operasi

Mencegah terjadinya aspirasi
Mencegah resiko dehidrasi / hipogli-kemia
Mencegah resiko selama operasi

Mengosongkan kandung kemih untuk mencegah inkontinensia selama operasi

3
Resiko infeksi b/d perawatan tidak adekuat dari orangtua
Klien terbebas dari resiko infeksi
-           Berikan penyuluhan pada orangtua untuk menjaga luka tetap bersih
-           Berikan penyuluhan pada keluarga tentang cara membersihkan nanah atau darah dengan gaas bersih
-           Observasi adanya tanda-tanda infeksi
Memotivasi keluarga untuk menjaga keber-sihan luka
Mencegah kontaminasi bakteri


Melihat adanya tanda infeksi











DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarata.

Doenges, Marilynn E. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Hamzah Mochtar. (1999). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ketiga. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

Long, Barbara C. (1996). Perawatan Medikal Bedah. Volume I. (terjemahan). Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Bandung.

Mansjoer, Arif., et all. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Media Aescullapius. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar