Minggu, 11 Maret 2012

Askep Pada Kehamilan Normal


ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KEHAMILAN NORMAL
A.    Definisi
Kehamilan merupakan suatu hal yang wajar dalam kehidupan seorang wanita. Hampir setiap wanita yang telah menikah dapat mengalaminya. Bahkan mungkin merupakan suatu hal yang sangat didambakan.
Kehamilan merupakan proses alamiah. Proses ini terjadi akibat bertemunya sel telur wanita dengan sperma pria setelah mereka melakukan hubungan badan. Sejak saat itu sel-sel tersebut berkembang dan jadilah buah kehamilan yang disebut janin. Selama proses ini tubuh wanita yang hamil mengalami beberapa perubahan untuk menyesuaikan diri dengan hadirnya janin tersebut.
Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasus kembar, atau triplet). Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0. Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa resiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal 'viabilitas', yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.
Pada wanita kebanyakan, kehamilan berlangsung secara normal. Gejala-gejala yang dirasakan merupakan hal yang wajar akibat proses kehamilan. Tetapi pada beberapa wanita, kehamilan bisa berlangsung secara tidak normal. Disamping timbul gejala-gejala wajar tersebut, juga terdapat gejala-gejala lain yang tidak wajar. Gejala-gejala ini bisa sangat mengganggu dan membahayakan bagi ibu dan janinnya. Guna mengantisipasi hal-hal tersebut di atas, setiap wanita hamil sebaiknya memeriksakan kehamilannya kepada tenaga kesehatan yang berwenang (dokter, perawat, bidan)
Proses Kehamilan
Kehamilan dimulai sejak bersatunya sel telur wanita dengan sperma pria setelah mereka melakukan hubungan badan. Proses ini terjadi apabila wanita tersebut sedang berada pada masa subur.Kehamilan berlangsung kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu)
B.      Gejala dan Tanda Kehamilan:
1.      Gejala dan Tanda Tidak Pasti(presimtuvi and preboble sign)
a.     Tidak datang bulan (haid/menstruasi)
b.     Mual dan muntah pada pagi hari
c.      Mengidam
d.     Payudara membesar dan menjadi tegang
e.     Nafsu makan menurun
f.       Sering kencing
g.     Sulit buang air besar
h.     Kulit menjadi hitam
i.       Hasil pemeriksaan kencing “Positip”.
2.      Gejala dan Tanda Pasti(positif sign)
a.     Dapat diraba bagian-bagian janin
b.     Dapat didengar bunyi jantung janin.
c.      Dapat dirasakan gerakan janin



C.     Beberapa alat test kehamilan
Ada beberapa cara mengetahui apakah seorang wanita hamil atau tidak. Tanda dan ciri wanita hamil bisa diketahui dengan melihat bentuk fisiknya. Tetapi untuk memastikan kehamilan tersebut perlu di lakukan tes. Tes kehamilan bisa dilakukan di laboratorium atau dilakukan sendiri menggunakan alat tes kehamilan.
( Deteksi HCG
Hormon yang di deteksi pada tes kehamilan adalah hormon hCG. HCG merupakan singkatan dari "Human Chorionic Gonadotropin", dihasilkan oleh plasenta (ari-ari). Hormon ini masuk ke dalam darah segera setelah proses penanaman (implantasi) hasil konsepsi sehingga terdeteksi dengan tes kehamilan, kira2 seminggu setelah pembuahan (fertilisasi). Berikut ini fakta2nya.
Kadar hormon HCG :
v  Di bawah 5 mIU/ml: hasil tes negatif (tidak hamil).
v  Antara 5-25 mIU/ml: "Equivocal". Mungkin hamil/mungkin tidak. Ulangi tes dalam beberapa hari.
v  hCG lebih dari 25 mIU/ml: (Hamil)
Fungsi utama hCG adalah mendukung corpus luteum (bagian indung telur) yang menghasilkan hormon progesteron guna mempertahankan kehamilan. hCG bisa di deteksi lewat urin dan darah. Deteksi lewat darah beberapa hari lebih cepat dibandingkan lewat urin.
Fakta2/informasi tentang hCG :
  1. hCG diukur dalam milli-internasional unit per milliliter (mIU/ml)
  2. Kadarnya sangat bervariasi untuk waktu tertentu sesuai minggu kehamilan.
  3. Kadar hCG urin biasanya lebih rendah dibandingkan kadarnya dalam serum (darah).
  4. Pengetesan lewat darah lebih sensitif daripada lewat urin. Bisa mendeteksi beberapa hari lebih dini, sekitar 2-3 setelah implantasi atau 8-9 hari setelah fertilisasi.
  5. Tes urin hanya mengukur hCG secara kualitatif sehingga hasil pemeriksaannya hanya positif dan negatif saja.
  6. Kadar hCG pada bayi perempuan lebih tinggi dibanding dengan bayi laki2. sehingga tes kehamilan bisa saja terlambat positif pada bayi laki2.
  7. USG transvaginal dapat terlihat gestational sac (kantong kehamilan) saat kadar hCG mencapai antara 1.000 - 2.000mIU/ml.
  8. Selain untuk mendeteksi kehamilan, kadar hormon hCG juga sering dimonitor setelah mengalami keguguran, hamil diluar rahim (hamil ektopik) , dan setelah mengalami kelainan kehamilan yang disebut Mola.
  9. Pemeriksaan/memonitor kadar hCG sangat berguna dalam menilai kehamilan sebelum denyut jantung janin terlihat. (sebelum 6-7 setelah HPHT), biasanya untuk menyingkirkan kemungkinan suatu hamil ektopik atau gejala keguguran dini.
  10. Pada hamil ektopik, peningkatan kadar hCG tidak sebanyak hamil normal.
  11. Pada hamil yang bakalan non-viabel (bakal gugur/hamil gak bagus) kadar kenaikannya juga rendah .
  12. Pada kadar hCG di atas 1.000-1.500 mIU/ml, USG vagina biasanya sudah bisa mengidentifikasi kehamilan dalam rahim (bukan ektopik).
  13. Kadar maksimum hCG biasanya tercapai pada kehamilan 10 atau11 minggu.
  14. Setelah 10 minggu kadarnya biasanya menurun.
  15. Kehamilan yang bakal ektopik (kehamilan tuba) serta hamil yang bakal gugur kadar hCG biasa rendah dari standar dan peningkatannya juga dibawah normal.
  16. Setelah penyuntikan hCG (seperti Profasi atau Pregnyl) untuk mencetuskan ovulasi atau untuk memperpanjang fase luteal, hCg masih bisa terdeteksi dalam darah sampai 14 hari setelah injeksi yang terakhir.
  17. Pemeriksaan kadarnya 2 kali berturut akan bisa membedakan apakah hCg yang terdeteksi berasal dari suntikan atau dari kehamilan. Jika tes kedua semakin naik, berarti hamil.

Perhitungan usia kehamilan biasanya dihitung dari HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir). Artinya minggu ke-1 dan minggu ke-2 pada dasarnya belum terjadi konsepsi sama sekali. Bila siklus normal (28-30 hari), biasanya ovulasi (keluarnya sel telur yang matang) akan terjadi pada akhir minggu ke-2 (14 hari sebelum menstruasi berikutnya). Jika pada masa subur itu sel sperma bertemu dengan sel telur yang matang, maka akan terjadi konsepsi. Tapi pada titik ini, hormon hCG belum terbentuk.
Seperti yang telah disebutkan di atas, hormon hCG baru akan terbentuk/terdeteksi pada saat terjadinya implantasi hasil konsepsi, yaitu sekitar 6-12 hari setelah konsepsi (setelah bersatunya sel sperma dan sel telur).

tes kehamilan hcg:

  1. Terdapat reaksi silang antara LH dengan β-subunit hCG pada tes kehamilan.
  2. hCG dihasilkan oleh sinstiotrofoblas sejak hari ke 8 pasca fertilisasi dan terdeteksi pada hari ke 9.
  3. Puncak kadar hCG urine adalah pada sekitar hari ke 90
  4. Waktu paruh hCG 1.5 hari.
  5. clip_image002Kadar hCG serum dan urine pada situasi normal kembali ke nilai sebelum kehamilan (<> 


Penurunan kadar hCG setelah persalinan atas dasar waktu-paruh 1.5 jam
Tes Imunologi :
  • Tes imunologi dilakukan atas dasar sifat antigen dari polipeptida protein hCG.
  • “Testing time” 2 menit sampai dengan 2 jam dan sensitivitas bervariasi antara 250 – 3500 mIU/ml tergantung pada pabrik pembuatan.
  • Sebagian besar tes, menunjukkan hasil positif 4 – 7 hari pasca amenorea.

Ketepatan berubah oleh karena :
  • Proteinuria yang menyebabkan inaktivasi agglutinasi anti-hCG.
  • Penyakit imunologi yang menyebabkan reaksi positif palsu akibat adanya interaksi antara IgM dengan reagen.
  • Kadar LH tinggi (rangsangan pada hipofise anterior atau penggunaan obat penenang) menyebabkan reaksi positif palsu.
  • Pasca ooforectomi, menopause, hipotiroidisme atau gagal ginjal dapat menunjukkan hasil positif palsu.
                               Tabel Pemeriksaan kehamilan secara imunologis
Metode
Bahan
Hasil Pemeriksaan
Koagulasi langsung
Partikel latex yang dilapisi oleh anti hCG + serum atau urine
Koagulasi bila terdapat hCG (kehamilan +)
Inhibisi koagulasi
Anti hCG + serum atau urine
ditambah
Eritrosit yang sudah di sensitisasi atau
Partikel latex yang dilapisi hCG
Koagulasi bila tidak terdapat hCG (kehamilan -) ; inhibisi terjadi bila terdapat hCG (kehamilan +)
Pemeriksaan radioimmunoassay hCG
  • Radio-immunoassay untuk hCG merupakan tes spesifik dan sensitif.
  • Tidak terdapat reaksi silang dengan LH. 
  • imageSecara laboratoris, tes ini dapat mendeteksi kadar hCG serum antara 2 – 4 mIU/ml
    “Home pregnancy test”
  • Merupakan tes imunologi sehingga juga memiliki masalah dalam interpretasi.
  • hCG di deteksi melalui urine pertama pada pagi hari. 
  • Tes positif ditunjukkan melalui adanya perubahan warna (dua buah garis)
  • Bila tes menunjukkan hasil negatif, diulang 2 minggu kemudian atau dilakukan pemeriksaan radioimmunoassay.
v Test Urine
Test ini merupakan yang paling lazim dan banyak digunakan oleh para ibu. Karena selain mudah dan sederhana, test urine ini juga dapat dilakukan oleh sendiri tanpa perlu bantuan ahli. Inti test kehamilan adalah untuk mengetahui kadar HCG (Human Chorionic Gonadotropin) yaitu suatu hormon yg dihasilkan embrio saat terjadinya kehamilan yg akan meningkat dalam urin dan darah seminggu setelah konsepsi. Hormon tersebut dilepaskan ke dalam darah ibu yang mengalir mengitari ovum, lalu terbawa menuju indung telur. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan progesterone yang berfungsi menahan haid berikutnya.
HCG mencapai tingkat produksi maksimum saat usia kehamilan 12 minggu, sementara plasenta berkembang dan mejadi lebih aktif. HCG dikeluarkan oleh ginjal ibu dan dapat dideteksi dalam daran dan urine, pada minggu-minggu awal kehamilan. Keberadaan hormon inilah yang menjadi dasar test kehamilan.

Cara Pengambilan Urine

Sebaiknya test dilakukan pada contoh urine yang dikeluarkan pertama kali pada pagi hari, karena pada saa itu urin mengandung konsentrasi HCG yang tertinggi dibanding saat lainnya. Sebaiknya tidak minum atau buang air kecil di malam hari, juga hindari minum di pagi hari sebelum mengamil urine . Karena urine akan menjadi encer dan HCG sulit untuk dideteksi. Letakkan contoh dalam wadah yang bersih, ingat jangan ada noda sabun atau detergen. Lalu simpan dalam botol atau toples kecil, hingga saatnya diuji .
Jenis test kehamilan:
a.      Test pack
         Test pack ini adalah salah satu dari sekian banyak alat tes kehamilan yang praktis dan lebih pribadi, karena anda tidak perlu repot pergi ke laboratorium untuk memeriksa kehamilan. Alat yang biasa disebut home pregnancy test (atau test pack) ini banyak dijumpai di toko, supermarket, atau apotik dengan harga yang variatif. Mudahnya, kita sebagai kaum wanita bisa langsung menguji kehamilan sendiri dan mengetahui apakah sang buah hati akan hadir atau tidak melalui hasil test pack.
     Untuk hasil yang akurat, perhatikan mengenai cara penggunaannya yang biasa tercantum dalam kemasan alat test tersebut masa kadaluawarsa alat test tersebut dan tingkat akurasi dari alat test tersebut.

Bentuk Alat Tes Kehamilan / Test Pack

Bentuk alat tes kehamilan (test pack) ada dua macam, yaitu strip dan compact. Bedanya, bentuk strip harus dicelupkan ke urine yang telah ditampung atau disentuhkan pada urine waktu buang air kecil. Untuk compact sudah ada tempat untuk menampung urine yang akan diteteskan.
Bila Anda sudah menyentuhkan alat tes kehamilan (test pack) dengan urine, maka akan muncul hasil berupa garis merah. Kemunculan satu atau dua garis mengisyaratkan kalau test pack dilakukan dengan benar, karena test pack mendapatkan urine yang cukup. Sebaliknya, kalau tidak muncul garis merah bisa saja diakibatkan oleh kelalaian pemakai, oleh karena itu penting bagi seseorang yang baru pertama kali menggunakan alat tes kehamilan (test pack) untuk mengikuti petunjuk penggunaan Kalau garis pertama sudah muncul, kemunculan garis kedua menyatakan seseorang dikatakan hamil. Alat tes kehamilan (test pack) yang akurat mendeteksi hormon hCG (human Chorionic Gonadotropin), yaitu hormon yang diproduksi oleh plasenta yang terbentuk setelah adanya pembuahan.
Cara Penggunaan alat tes kehamilan test pack:
1. Beli alat tes kehamilan di toko. Belilah di supermarket atau di toko besar karena kemungkinan ada banyak variasi merk yang bisa pilih. Pastikan alat yang  beli masih baru dan bukan stok lama.
2. Hati-hati saat memegang alat tes kehamilan. Periksa tanggal kedaluwarsa dan pastikan masih berlaku. Periksa kondisi alat tersebut, lebih baik beli yang baru jika curiga kondisinya sudah tidak bagus.
3. Jika sudah siap melakukan pengujian kehamilan, pertama baca petunjuk dengan hati-hati karena ada kemungkinan cara pemakaian berbeda antara satu alat tes dengan alat tes lainnya.
4. Cuci tangan dengan air hangat dan sabun.
5. Lepaskan alat uji dari pembungkusnya nya.
6. Duduklah di toilet.
7. Tergantung pada alat tes yang dibeli.kemudian harus buang air kecil pada wadah tertentu atau langsung buang air ke alat tes kehamilan tersebut. Beberapa alat tes kehamilan memberi pilihan bagaimana mengumpulkan urin.
Urin terbaik untuk di tes adalah urin bagian tengah ketika buang air kecil. Berarti harus mengeluarkan sedikit urin pertama, dan kemudian menggunakan sisa urin untuk ujian. Jika alat tes kehamilan tersebut mengharuskan untuk buang air langsung ke alat tersebut, tempatkan sisi ujung penyerap dari alat tes dalam aliran urin dengan “petunjuk hasil” menghadap ke atas dan buang air kecil di atasnya selama 5-10 detik
8. Jika telah mengumpulkan urin ke dalam wadah, gunakan pipet yang disediakan dan celupkan ke wadah cangkir tersebut. Jika alat tes tersebut tidak menyediakan pipet maka celupkan alat tes kehamilan ke dalam wadah selama 5-10 detik .
9. Tempatkan alat tes dengan petunjuk hasil menghadap ke atas. Tunggu beberapa saat sampai ada hasil yang muncul (bisa 4:59 menit – beberapa alat tes kehamilan membutuhkan waktu hingga 10 menit untuk hasil yang akurat).
10. Perhatikan Daerah Control pada alat. Seharusnya daerah control menjadi lebih gelap ketika urin melewatinya. Sebagian besar daerah kontrol akan menampilkan garis atau simbol tertentu untuk menunjukkan bahwa tes tersebut valid. Jika indikator ini pada daerah kontrol tidak muncul, sangat mungkin alat tes anda tidak valid atau tidak berfungsi baik.
11. Setelah beberapa waktu, cek hasil tes. Jika positif hamil, maka akan terlihat garis merah muda atau biru, tanda plus atau minus merah, perubahan warna, atau kata-kata hamil atau tidak hamil. Perlu diingat bahwa tes yang berbeda dapat menampilkan hasil yang berbeda,
12. Jika tes menunjukkan hasil negatif tapi tidak mendapatkan menstruasi, ulangi tes selama beberapa hari untuk memastikan bahwa tidak mendapat hasil negatif yang palsu. Karena jumlah hCG meningkat cepat ketika anda hamil, kemungkinan mendapatkan hasil positif  beberapa hari ke depan.
13. Jangan menganggap hasil negatif berarti tidak hamil (terutama jika melakukan tes sebelum 7 hari setelah siklus menstruasi). Jika, setelah menunggu seminggu dan  masih belum mendapatkan menstruasi ataupun hasil tes yang positif, harus memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui kemungkinan yang terjadi.

b. Test Slide

Pada rumah bersalin atau klinik, tes urine dilakukan dengan menggunakan slide kaca. Setetes urine dicampur degan setetes antiserum, lalu ditambahkan dengan setetes latex suspension. Bila HCG terdapat dalam urine, hormon itu akan dinetralkan oleh antiserum, tak ada reaksi dengan latex suspension dan larutan seperti susu akan tertinggal di atas slide. Bila tidak terdapat HCG, maka antiserum akan bereaksi dengan latex membentuk semcam biji-bijian.

c. Test Laboratorium

Untuk test ini anda cukup mengirimkan contoh urine ke laboratorium terdekat atau melalui dokter anda. Harganya tentu berbeda-beda dan lama hasilnya pun akan berbeda. Keunggulan dari test ini tentunya keakuratan hamipr mendekati 100% dan urine yang diambil tidak tergantung waktu pengambilannya.

v  Tes Darah
         Dokter menggunakan dua jenis tes darah untuk memeriksa kehamilan yakni kualitatif dan kuantitatif. Tes darah dapat mendeteksi HCG lebih awal daripada tes urin. Tes darah dapat mendeteksi kehamilan sekitar enam sampai delapan hari setelah Anda berovulasi (melepaskan sel telur dari ovarium). Tes darah kuantitatif atau disebut juga tes beta HCG dapat menunjukkan berapa tepatnya kadar HCG dalam darah Anda bahkan saat kadarnya masih sedikit. Tes darah kualitatif hanya akan menunjukkan apakah ada HCG atau tidak Jenis tes darah ini memiliki akurasi yang sama dengan tes urin.
Hormon Kehamilan
Kira-kira sepuluh hari setelah sel telur dibuahi sel sperma di saluran Tuba fallopii, telur yang telah dibuahi itu bergerak menuju rahim dan melekat pada dindingnya. Sejak saat itulah plasenta mulai berkembang dan memproduksi hCG yang dapat ditemukan dalam darah serta air seni. Keberadaan hormon protein ini sudah dapat dideteksi dalam darah sejak hari pertama keterlambatan haid, yang kira-kira merupakah hari keenam sejak pelekatan janin pada dinding rahim.
Kadar hormon ini terus bertambah hingga minggu ke 14-16 kehamilan, terhitung sejak hari terakhir menstruasi. Sebagian besar ibu hamil mengalami penambahan kadar hormon hCG sebanyak dua kali lipat setiap 3 hari. Peningkatan kadar hormon ini biasanya ditandai dengan mual dan pusing yang sering dirasakan para ibu hamil. Setelah itu kadarnya menurun terus secara perlahan, dan hampir mencapai kadar normal beberapa saat setelah persalinan. Tetapi adakalanya kadar hormon ini masih di atas normal sampai 4 minggu setelah persalinan atau keguguran.




                      Perkiraan Kadar hCG dalam Darah kehamilan trimester kedua:
Perempuan yang tidak hamil dan laki-laki
Kurang dari 5 IU/l (international units per liter)

24-28 hari setelah haid terakhir
5–100 IU/L
4-5 minggu (1 bulan) setelah haid terakhir
50–500 IU/L
5-6 minggu setelah haid terakhir
100–10.000 IU/L
14-16 minggu (4 bulan) setelah haid terakhir
12.000–270.000 IU/L
3.000-50.000 IU/L

kehamilan trimester ketiga
1.000-50.000 IU/L
Perempuan pasca menopause
Kurang dari 10 IU/l
Kadar hCG yang lebih tinggi pada ibu hamil biasa ditemui pada kehamilan kembar dan kasus hamil anggur (mola). Sementara pada perempuan yang tidak hamil dan juga laki-laki, kadar hCG di atas normal bisa mengindikasikan adanya tumor pada alat reproduksi. Tak hanya itu, kadar hCG yang terlalu rendah pada ibu hamil pun patut diwaspadai, karena dapat berarti kehamilan terjadi di luar rahim (ektopik) atau kematian janin yang biasa disebut aborsi spontan.
( test kehamilan dirumah
            Penggunaan test kehamilan di rumah, seperti kita ketahui saat ini test kehamilan dapat mudah ditemukan di apotik atau toko obat dan anda dapat melakukan tes kehamilan sendiri di rumah. 
Test kehamilan yang dijual dipasaran ini adalah test dengan mengukur kadar HCG hormon di air seni, karena pada saat kehamilan akan terjadi peningkatan kadar hormon HCG ini yaitu hormon yang dihasilkan oleh  plasenta bayi.   Dibawah ini beberapa tips untuk menggunakan tes kehamilan ini dirumah dengan lebih baik.

Beberapa tips dalam menggunakan tes kehamilan ini dirumah:
1.      Lihat masa berlakunya (kadarluarsa) dari alat itu.
2.      Jangan memyimpan alat test kehamilan yang belum anda gunakan di tempat yang lembab atau panas (misalnya kamar mandi).
3.      Perhatikan instruksi cara penggunaan dan cara membacanya, karena ada beberapa test dengan mencelupkan, dan sebagian dengan cara diteteskan.
4.       Paling baik dilakukan dengan air kencing pertama waktu bangun tidur di pagi hari, dimana air kencing  terkonsentrasi.
5.      Dan periksalah dan baca hasilnya dalam waktu 5-10 menit.
6.      Bila hasil negatif dan anda tetap tidak menstruasi, anda dapat mencoba mengulanginya satu minggu kemudian. Atau berkonsultasilah dengan dokter anda.
E. Adaptasi perubahan fisiologi yang terjadi selama hamil:
    Perubahan anatomis, fisiologi dan biokimiawi selama kehamilan cukup luas dan dapat bersifat sistemik ataupun lokal.. Adaptasi maternal terjadi agar terdapat suasana lingkungan yang baik bagi kehidupan janin tanpa mengganggu kesehatan maternal.. Sejumlah nilai pemeriksaan laboratorium pada wanita hamil menunjukkan adanya perubahan yang menyolok dan penilaian harus dilakukan dengan hati-hati. Pengetahuan mengenai perubahan fisiologi tubuh ibu akibat kehamilan merupakan hal penting yang harus diketahui untuk dapat memahami proses penyakit yang kadang-kadang terjadi selama kehamilan.
1.      Perubahan bentuk tubuh sesuai pembesaran uterus
        Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga strukturPerubahan Anatomi dan Fisiologi pada Kehamilan . dengan semakin membesar nya uterus dan isi nya menyebab kan perubahan terhadap titik gravitasi bumi dan garis bentuk tubuh sehingga terjadi perubahan lengkung tulang belakang untuk keseimbangan tubuh lordosis . hal tersebut normal terjadi pada bumil tetapi dapat menyebab kan rasa nyeri , mati rasa & kelemahan ekstremitas atas.Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata pada ibu hamil. Peningkatankonsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada awal kehamilan akan menyebabkan hipemiometrium. Hipertrofi tersebut dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan elastin
dan akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga struktur
4
dinding uterus menjadi lebih kuat terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai dengan peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik. Peningkatan vaskularisasi, kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi kelenjar serviks menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali sebagai tanda Chadwick, Goodell dan Hegar.
Bentuk uterus yang seperti buah alpukat kecil (pada saat sebelum hamil) akan berubah bentuk menjadi globuler pada awal kehamilan dan ovoid (membulat) apabila kehamilan memasuki trimester kedua. Setelah 3 bulan kehamilan, volume uterus menjadi cepat bertambah sebagai akibat pertumbuhan yang cepat pula dari konsepsi dan produk ikutannya. Seiring dengan semakin membesarnya uterus, korpus uteri dan fundus semakin keluar dari rongga pelvik sehingga lebih sesuai untuk disebut sebagai organ abdomen. Pertumbuhan uterus ke arah kavum abdomen disertai dengan sedikit rotasi ke arah kanan sumbu badan ibu atau dikenal dengan istilah dekstrorotasi. Kondisi ini disebabkan oleh adanya kolon rektosigmoid yang mengisi sebagian besar ruang abdominopelvikum kiri. Kecepatan pembesaran uterus pada primigravida dan multigravida dapat sedikit berbeda (kisaran 1-2 minggu) dan hal ini menimbulkan variasi dalam estimasi besar uterus pada awal pemeriksaan kehamilan awal atau tera usia kehamilan dengan menggunakan titik anatomi tertentu (misalnya; fundus uteri setinggi
umbilikus).Pembesaran dinding abdomen, sering dianggap sebagai tanda dari terjadinya kehamilan.
Pembesaran tersebut terkaitkan dengan terjadi pembesaran uterus di rongga abdomen. Penonjolan didnding abdomen biasanya dimulai pada usia kehamilan 16 minggu dimana uterus beralih dari organ pelvik menjadi organ abdomen. Penonjolan dinding abdomen lebih nyata pada ibu hamil dengan posisi berdiri dibandingkan dengan posisi berbaring. Juga lebih terlihat pada multipara dibandingkan dengan nulipara atau primigravida akibat kendurnya otot-otot dinding perut.
Apabila uterus jatuh ke arah depan dan bawah maka dinding perut akan menonjol seperti bandul dan hal ini disebut sebagai perut pendulum. Pada kasus yang ekstrim, kondisi ini dapat mengganggu kemajuan proses persalinan. Pembesaran uterus pada awal kehamilan, biasanya tidak terjadi secara simetris. Secara normal, ovum yang telah dibuahi akan berimplantasi pada segmen atas uterus, terutama pada dinding posterior. Bila lokasi implantasi berada di dekat kornu maka daerah ini akan lebih cepat membesar dibandingkan dengan bagian uterus lainnya. Pembesaran asimetri dan penonjolan salah satu kornu tersebut dapat dikenali melalui pemeriksaan bimanual pelvik pada usia kehamilan delapan hingga sepuluh minggu. Keadaan ini dikenal sebagai tandaPis kacek. Tanda kehamilan lain adalah kontraksi Braxton Hicks yang terjadi akibat peregangan dari miometrium yang disebabkan oleh terjadinya pembesaran uterus. Peningkatan aktomiosin di dalam miometrium juga menjadi penyebab dari meningkatnya kontraktilitas uterus. Kontraksi Braxton Hicks bersifat non-ritmik, sporadik, tanpa disertai adanya rasa nyeri, mulai timbul sejak kehamilan enam minggu dan tidak terdeteksi melalui pemeriksaan bimanual pelvik. Kontraksi ini baru dapat dikenali melalui pemeriksaan bimanual pelvik pada kehamilan trimester kedua dan pemeriksaan palpasi abdomen pada kehamilan trimester ketiga. Dengan semakin meningkatnya usia kehamilan, terjadi pula peningkatan frekuensi, lama dan intensitas kontraksi Braxton Hicks. Mendekati usia kehamilan aterm, kontraksi ini menjadi lebih teratur dan reguler sehingga disalah- artikan sebagai kontraksi.
2.      Perubahan metabolisme
·         METABOLISME Absorbsi makanan yang lebih meningkat, menurunnya tonus otot dan menurunnya aktivitas thyorid menyebabkan metabolisme maternal juga menjadi tenang. Tubuh ibu melakukan adaptasi untuk memberi kesempatan bagi pertumbuhan dan perkembangan janin. Peningkatan berat badan ibu selama kehamilan ±12.5 kg dimana 9 kg terjadi pada paruh kedua kehamilan.
·         Terjadi perubahan metabolisme
·         Metabolisme basal meningkat
·         Masukan makanan sangat berpengaruh untuk metabolisme ibu dan janin
·         Ketidakseimbangan akan menyebabkan berbagai masalah seperti hiperemesis, diabetes dan lain-lain.
·         Retensi air meningkat akibat penurunan tekanan osmotik koloid interstisial



3.      Perubahan payudara
·         Pada 3-4 minggu ada sensasi rasa nyeri, duktus dan alveoli membesar
·         Pada 6 minggu ukuran payudara bertambah besar,peningkatan sensivitas,rasa geli dan nyeri,puting susu dan areola menjadi lebih berpigmen,puting susu menjadi lebih erektil.
·         Pada 8 minggu mulai tampak 12-13 nodul kecil disekitar areola, merupakan kelenjar sebasea yang terdapat pada nipple (puting susu) yang mengalami perubahan, serta menghasilkan sebum (kelenjar keringat yang ada di puting) yang menjaga agar mammae tetap lembut dan kenyal
·         Pada 12 minggu puting susu membesar dan melunak, areola meluas, terjadi pigmentasi (berwarna lebih gelap) dengan diameter awal 4 cm, diameter maksimal 7 cm
·         Pada 16 minggu terdapat pengeluaran kolostrum.
Perubahan mammae selama kehamilan
Umur kehamilan (minggu)
Perubahan
3-4 minggu
6 minggu
8 minggu
8 minggu
12 minggu
16 minggu
Rasa penuh pada payudara
Terjadi pembesaran dan sedikit nyeri
Pelebaran pembuluh darah vena disekitar mammae
Kelenjar montgomery mulai tampak
Penggelapan disekitar areola dan putting
Colostrum sudah mulai dikeluarkan
4.      Perubahan sistem reproduksi
v  uterus
§ terjadi pertambahan ukuran sel-sel otot uterus
§ terjadi lightening pada akhir-akhir kehamilan
§ pengaruh hormon estrogen dan progesteron :
·     Hipertrofi dan dilatasi otot
·     Penumpukan jaringan fibrosa dan elastik untuk menambah kekuatan dinding uterus
·     Penambahan jumlah dan ukuran pembuluh darah vena
·     Dinding uterus semakin lama semakin menipis
·     Uterus kehilangan kekakuan dan menjadi lunak dan tipis bersamaan dengan bertambahnya umur kehamilan
v  Serviks
§  terjadi perlunakan
§ Warna serviks berwarna merah kebiruan.
§ hypertrofi
§  mengeluarkan sekret mukus endoserviks karena pengaruh progesteron untuk perlindungan terhadap infeksi
§  estrogen meningkatkan vaskularitas sehingga timbul tanda chadwick
§  prostaglandin dilepaskan dari jaringan untuk perlunakan serviks
§  effacement atau pemendekan terjadi pada primigravida pada 2 minggu terakhir.
v vagina
§     jaringan otot mengalami hypertrofi
§    Mukosa vagina berwana ungu kebiru-biruan (6-8 minggu)
§     terjadi peningkatan vaskularisasi
§     peningkatan pengeluaran pervaginam
v vulva
§    vaskularisasi meningkat
§    warna menjadi lebih gelap

v ovarium dan tuba falopii
§ ovulasi berhenti selama kehamilan
§  pematangan folikel baru ditangguhkan dan hanya satu korpus                               luteum yang ditemukan dalam ovarium
§  tuba fallopii mengalami hipertrofi
§  epitel mukosa menjadi gepeng
5.         perubahan sirkulasi
Volume darah akan bertambah banyak ± 25% pada puncak usia kehamilan 32 minggu. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Walaupun kadar hemoglobin ini menurun menjadi ± 120 g/L. Pada minggu ke-32, wanitahamil mempunyai hemoglobin total lebih besar daripada wanita tersebut ketika tidak hamil. Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat (± 10.500/ml), demikian juga hitung trombositnya.
Untuk mengatasi pertambahan volume darah, curah jantung akan meningkat ± 30% pada minggu ke-30. Kebanyakan peningkatan curah jantung tersebut disebabkan oleh meningkatnya isi sekuncup, akan tetapi frekuensi denyut jantung meningkat ± 15%. Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah.Sama halnya dengan pembuluh darah yang lain, vena tungkai juga mengalami distensi. Vena tungkai terutama terpengaruhi pada kehamilan lanjut karena terjadi obstruksi aliran balik vena (venous return) akibat tingginya tekanan darah vena yang kembali dari utrerus dan akibat tekanan mekanik dari uterus pada vena kava. Keadaan ini menyebabkan varises pada vena tungkai (dan kadang-kadang pada vena vulva) pada wanita yang rentan.
Aliran darah melalui kapiler kulit dan membran mukosa meningkat hingga mencapai maksimum 500 ml/menit pada minggu ke-36. Peningkatan aliran darah pada kulit disebabkanoleh vasodilatasi ferifer. Hal ini menerangkan mengapa wanita “merasa panas” mudah berkeringat, sering berkeringat banyak dan mengeluh kongesti hidung.Gambaran protein dalam serum berubah, jumlah protein, albumin, dan gamma globulin baru meningkat perlahan-lahan pada akhir kehamilan, sedangkan beta globulin dan bagian-bagian fibrinogen terus meningkat. LED pada umumnya meningkat sampai 4x sehingga dalam kehamilan tidak dapat dipakai sebagai ukuran.

6.         perubahan respirasi (pernafasan)
Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena pergerakan diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas lebih dalam, dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi, sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesteron. Keadaan tersebut dapat menyebabkan pernafasan berlebih dan PO2 arteri lebih rendah. Pada kehamilan lanjut, kerangka iga bawah melebar keluar sedikit dan mungkin tidak kembali pada keadaan sebelum hamil, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi wanita yang memperhatikan penampilan badannya.
     adaptasi ventilasi ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan ibu dan          janin,kebutuhan oksigen ibu meningkat akibat laju metabolik,uterus dan payudara meningkat.
§  Ketidaknyamanan dan gangguan memperberat penyakit saluran respirasi
§  Perubahan mukosa saluran respirasi
§  Diafragma naik atau terjadi desakan diafragma akibat dorongan rahim yang membesar
§  Pernafasan menjadi lebih pendek dan dalam (frekuensi 14-15 x/menit) akibat peningkatan penggunaan oksigen
§  Peningkatan konsumsi oksigen
§  Progesteron menyebabkan hiperventilasi
§  Penurunan kadar CO2 menyebabkan alkalosis.
§  Rahim membesar sehingga panjang paru-paru berkurang.
7.      Perubahan pencernaan
§  Terjadi perubahan posisi lambung dan usus akibat perkembangan uterus
§  Penurunan tonus dan motilitas saluran gastro intestinal menyebabkan  waktu pengosongan lambung menjadi lebih lama
§  Penyerapan makanan meningkat
§  Terjadi konstipasi yang dapat meningkatkan terjadinya haemoroid
§  Adanya refluks sekret-sekret asam ke esofagus menyebabkan terjadinya pirosis (nyeri ulu hati)
§  Gusi menjadi melunak dan mudah berdarah (hiperemi)
§  perasaan enek ( nausea ) pada bulan 1
§   tonus otot tractus digentifus berkurang
§   gejala muntah ( emesis ) terjadi pada pagi hari ( morning sickness )
§    keadaan patologik, hiperemesis gravidarum
§    mengidam  terjadi perubahan besar dalam tubuh dimana ada nya perubahan enzim & ibu menggunakan semua gizi dalam tubuh dari makanan yang dikonsumsi nya.
§   hormon  penimbuhan yang mempengaruhi sistem pencernaan dan metabolisme karbohidrat  lemak 7 meningkat kan ekskresi yodium ginjal
§   peningkatan pengeluaran asam lambung karna hormon menyebab kan :
·         hipersalivasi , daerah lambung terasa panas à morning sickness , gerakan usus berkurang à, mual , emesis gravidarum  konstipasi
§   kebutuhan gizi meningkat karna di gunakan untuk pertumbuhan plasenta , pertambahan volume darah , mamae yang membesar , metabolisme basal yang meningkat

8.      Perubahan sistem perkemihan
§  BAK cenderung menetapkan frekuensinya mulai dari kehamilan 6-12 minggu, pada usia kehamilan selanjutnya perubahan jaringan bagian bawah rongga panggul akan meningkatkan frekuensi BAK dari biasanya.
§  Setelah 16 minggu pembesaran uterus akan membuat ureter menjadi dilatasi untuk menampung banyaknya urin
§  Ukuran ginjal sedikit bertambah besar, vaskularisasi meningkat karena pengaruh progesteron
§  Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan dan menurun pada akhir kehamilan
§  Glukosaria (kadar glukosa dalam urin) meningkat pada kehamilan
§  Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan. Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolism dan sirkulasi ibu yang meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm. Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita berbaring pada posisi rekumbeng lateral dan paling tidak efisien pada saat posisi telentang. Saat wanita hamil berbaring telentang, berat uterus akan menekan vena kava dan aorta, sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi jantung janin menurun, begitu jg dengan volume darah ginjal.
9.      Perubahan sistem endokrin
§  Adenohypophysis (membesar sebesar 50% dan produksi hormon pertumbuhan meningkat)
§  Neurohypophysis (oksitosin)
§  Hormon ovarium (estrogen, progesteron dan relaksin)
§  Hormon-hormon sel trofoblast (HCG untuk mencegah degenerasi corpus luteum)
§  Hormon plasenta
§  HCG menginduksi mual dan muntah
§  Estrogen (menstimulasi pertumbuhan otot-otot uterus dan membuat sensitif terhadap oksitosin, menstimulasi pertumbuhan duktus-duktus payudara, pertumbuhan puting susu, hiperpigmentasi)
§  Progesteron (mempengaruhi jaringan-jaringan yang dipengaruhi estrogen, proliferasi dan meningkatkan vaskularisasi desidua, relaksasi miometrium)/ menebabkan lemak disimpan dalam jringan subcutan di abdomen,punggung dan paha.
§  Human placental lactogen/HPL (meningkatkan metabolisme untuk nutrisi fetus terutama metabolisme glukosa dan lemak
§  Pengaruh umum estrogen adalah menyebabkan pertumbuhan baik ukuran maupun jumlah sel. Sedangkan pengaruh khususnya :
o   Menyebabkan penebalan dari nedometrium sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat berimplantasi
o   Menyebabkan hipertrofi (pelebaran pada otot) dari dinding uterus dan hiperplasia (peningkatan ukuran pembuluh darah) serta lymphatic yang meningkatkan vaskularisasi, kongesti (penimbunan jumlah darah atau lendir yang berlebih dalam organ tubuh) dan edema (pembengkakan). Perubahan-perubahan ini mengakibatkan : tanda chadwick (perubahan warna serviks menjadi biru lipid, tanda goodel (vagina melunak), tanda hegar (istmus tidak teraba).
o   Hipertrofi dan hiperplasia otot-otot uterus
o   Hipertrofi dan hiperplasia jaringan payudara termasuk sistem pembuluh darah
o   leucorrhea, mimisan, hidung tersumbat, ginggivitis, mual pada awal kehamilan
§  Pengaruh progesteron secara umum adalah peningkatan sekresi dan mengendurkan otot-otot polos. Sedangkan pengaruh khusus diantaranya adalah :
o   Menyebabkan penebalan dari endometrium sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat berinflantasi
o   Mengendurkan otot-otot halus yang berakibat : meningkatnya waktu pengosongan lambung dan peristaltik, meningkatkan gastric reflux karena relaksasi cardiac spinchter yang menyebabkan rasa panas pada perut, penurunan motilitas (gerakan usus melambat) gastro intestinal yang menyababkan terjadinya konstipasi (susah BAB), pembuluh arteri dan dinding vena relaksasi dan dilatasi yang meningkatkan kapasitas vena dan menambah resiko terjadinya hemoroids/wasir.
o   Menjaga peningkatan suhu basal ibu
o   Merangsang perkembangan sistem alveolar payudara
o   Dengan hormon relaksin dapat melembutkan/mengendurkan jaringan ikat, ligamen-ligamen dan otot-otot yang mengakibatkan sakit punggung dan nyeri ligamen.
10.  Perubahan sistem integumen
§  Terjadi pigmentasi pada payudara, abdomen, vulva dan muka (chloasma)
§  Terjadi peningkatan ketebalan kulit dan lemak subdermal
§  Percepatan aktivitas kelenjar sebacea dan keringat
§  Linea alba menjadi linea nigra
§  Muncul striae gravidaruM
11.  Perubahan respon imun pada kehamilan
HCG dapat menurunkan respon imun wanita hamil. Selain itu kadar Ig G, Ig A dan Ig M serum menurun mulai dari minggu ke-10 kehamilan hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap berada pada kadar ini, hingga aterm.














DAFTAR PUSTAKA

1. Pusdikanakes – who – jhpiego, asuhan antenatal, jakarta, 2003
2. Bobak, lowdernik, jensen, buku ajar keperawatan maternitas, jakarta : egc,2004
3. Varney h, varney’s midwifery, london : jones & bartlett publishers,1997
4. Seller, p. Mc, midwifery, volume 2, 1993, juta & co ltd
Doenges, Marlynn E. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan Maternitas.jakarta:EGC
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
www.Google.com
©  Dr.Suririnah-www.infoibu.com
mommeworld.com  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar