ASKEP PADA MASA ANTE PARTUM
Created By : 3@
BAB
PEMBAHASAN
A. FISIOLOGI KONSEPSI
1. KROMOSOM DAN GEN
Genetika adalah studi tentang sifat-sifat bagaimana-seperti jenis darah diwariskan dari orang tua kepada anak melalui gen dan kromosom. Setiap sel dalam tubuh Anda telah pasang gen dan kromosom. Mereka mengendalikan makeup fisik Anda.
Biasanya, sperma pria dan telur wanita memiliki 23 kromosom masing-masing. Semua sel-sel lain dalam tubuh telah 46. Ketika telur dibuahi oleh sperma, 23 kromosom dari ibu dan 23 kromosom dari ayah bergabung untuk membentuk 46 kromosom sel yang akan menjadi janin.
Sepasang-kromosom ini masing-masing dari sperma dan telur-adalah kromosom seks. Ada dua jenis kromosom seks: X dan Y. Sebuah sperma normal memiliki baik sebagai X atau kromosom Y Sebuah telur yang normal selalu memiliki kromosom X.
Kromosom seks dalam sperma menentukan jenis kelamin anak. Jika sperma dengan kromosom Y bergabung dengan telur, janin adalah laki-laki (XY). Jika sperma memiliki kromosom X, janin adalah perempuan (XX).
Setiap kromosom membawa banyak gen.Setengah dari gen janin datang dari ibu. Sebagian lainnya berasal dari ayah. Beberapa ciri-ciri, seperti jenis darah, ditentukan oleh pasangan gen tunggal. Lain-ciri termasuk warna kulit, warna rambut, dan tinggi-adalah hasil dari banyak pasangan gen bekerja sama. Sebuah gen atau kelainan genetik adalah baik dominan atau resesif. Jika satu gen pasangan adalah dominan, sifat ia membawa membatalkan sifat yang dibawa oleh Untuk sifat resesif muncul, gen yang membawa harus diwariskan dari kedua orang tuanya. Dikenal dua macam kromosom yaitu:
1) Kromosom badan (Autosom).
2) Kromosom kelamin / kromosom seks (Gonosom).
2. FERTILITAS DAN IMPLANTASI
a. FERTILISASI
Jika sanggama terjadi dalam sekitar masa ovulasi (disebut ”masa subur” wanita), maka ada kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi wanita akan bertemu dengan sel telur wanita yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi.
Untuk menentukan masa subur, dipakai 3 patokan, yaitu :
1) Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan dating
2) Sperma dapat hidup & membuahi dalam 2-3 hari setelah ejakulasi
3) Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
Pertemuan / penyatuan sel sperma dengan sel telur inilah yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi. Dalam keadaan normal in vivo, pembuahan terjadi di daerah tuba falopii umumnya di daerah ampula / infundibulum. Perkembangan teknologi kini memungkinkan piñata-laksanaan kasus infertilitas (tidak bisa mempunyai anak ) dengan cara mengambil oosit wanita dan dibuahi dengan sperma pria di luar tubuh, kemudian setelah terbentuk embrio, embrio tersebut dimasukkan kembali ke dalam rahim untuk pertumbuhan selanjutnya. Teknik ini disebut sebagai pembuahan in vitro (in vitro fertilization – IVF) – dalam istilah awam” bayi tabung”.
b. IMPLANTASI
Implantasi atau nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
Pada akhir minggu pertama ( hari ke 5 sampai ke 7 ) zygot mencapai cavum uteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lendir dibawah pengaruh progesteron dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium dinding rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar selaput lendir rahim yang terbuka dan aktif.
Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim pada keadaan tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel – sel trofoblast zigot tersebut akan menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus ( terjadi implantasi).
Setelah implantasi, sel– sel trofoblas yang tertanam di dalam endometrium terus berkembang membentuk jaringan bersama dengan sistem pembuluh darah maternal untuk menjadi plasenta, yang kemudian berfungsi sebagai sumber nutrisi dan oksigenasi bagi jaringan embrioblas yang akan tumbuh menjadi janin. Di bawah ini terdapat gambar proses perkembangan dan perjalanan ovum dari ovarium sampai kavum uteri.
3. TAHAP PERKEMBANGAN SEBELUM EMBRIO
Konsepsi terjadi di tuba falopii terutama pada daerah pars ampularis.
Zygote membelah diri dengan cepat dan membentuk bola padat yang terdiri dari beberapa sel kemudian berjalan melalui tuba falopii menuju cavum uteri.
Embrio yang sedang berkembang mulai mengadakan diferensiasi untuk membentuk menjadi janin – plasenta dan selaput ketuban.
Prekursor pembentuk membran korionik primitif menghasilkan hCG – human chorionic gonadotropin. hCG memiliki aktivitas biologik yang menyerupai LH dan mengambil alih fungsi luteinisasi.
Pada hari ke 14 pasca konsepsi pertumbuhan uterus dan perkembangan desidua ( endometrium pada masa kehamilan ) ditentukan oleh corpus luteum dibawah pengaruh hormon hipofisis . Setelah itu, kadar LH akan menurun sebagai respon dari meningkatnya hCG.
Dibawah pengaruh hCG, corpus luteum terus tumbuh dan berkembang serta mengeluarkan steroid ovarium untuk mempertahankan pertumbuhan uterus. Kadar hCG mencapai puncaknya pada kehamilan sekitar 10 – 12 minggu ( 90 hari ) dan setelah itu secara konstan menurun. Penurunan kadar hCG ini akan menyebab kan menurunnya kadar estrogen dan progesteron ovarium. Dengan menurunnya peranan ovarium dalam mempertahankan kehamilan, plasenta mengambil alih funsgi tersebut. Produksi steroid plasenta berlimpah dan analog dengan hormon hipotalamus dan hipofisis. Kapasitas produksi hormon terus meningkat dengan semakin bertambahnya usia kehamilan.
B. FISIOLOGI PERKEMBANGAN EMBRIO DAN JANIN
1. TAHAP PERKEMBANGAN EMBRIO DAN JANIN BERDASARKAN UKURAN DAN BULAN
Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu setelahnya. Dalam dunia kedokteran, proses kehamilan dibagi menjadi tiga fase sesuai dengan pertumbuhan fisik bayi. Masing-masing fase tersebut disebut trimester.
1) Trimester Pertama (Minggu 0 – 12)
Dalam fase ini ada tiga periode penting pertumbuhan mulai dari periode germinal sampai periode terbentuknya fetus.
a. Periode Germinal (Minggu 0 – 3)
Proses pembuahan telur oleh sperma yang terjadi pada minggu ke-2 dari hari pertama menstruasi terakhir. Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba fallopi dan menempel ke dinding uterus (endometrium).
b. Periode Embrio (Minggu 3 – 8 )
Proses dimana sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai terbentuk seperti mata, mulut dan lidah mulai terbentuk, sedangkan hati mulai memproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar
c. Periode Fetus (Minggu 9 – 12)
Periode dimana semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling berkaitan dan aktivitas otak sangat tinggi.
2) Trimester kedua (Minggu 12 – 24)
Pada trimester kedua ini terjadi peningkatan perkembangan janin.
Pada minggu ke-18 kita bisa melakukan pemeriksaan dengan ultrasongrafi (USG) untuk mengecek kesempurnaan janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar. Jaringan kuku, kulit dan rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke 20 – 21. Indera penglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup. Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panjang 30 cm.
3) Trimester ketiga (24 -40)
Dalam trimester ini semua organ tubuh tumbuh dengan sempurna. Janin menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi seperti menendang atau menonjok serta dia sudah memiliki periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa bangun. Paru-paru berkembang pesat menjadi sempurna. Pada bulan ke-9 ini , janin mengambil posisi kepala di bawah dan siap untuk dilahirkan. Berat bayi lahir berkisar antara 3 -3,5 kg dengan panjang 50 cm.
2. FISIOLOGI EMBRIO
Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.
Secara umum, sel embriogenik tumbuh dan berkembang melalui beberapa fase, antara lain:
1. Sel tunggal (yang telah dibuahi)
2. Blastomer
3. Blastula
4. Gastrula
5. Neurula
6. Embrio / Janin
Diferensiasi embrio menjadi jaringan yang akan menjadi janin dan plasenta terjadi sesaat setelah konsepsi ; ovum yang sudah dibuahi membelah dengan cepat selama perjalannya dalam tuba falopii.
Bila kelompok sel yang dsebut sebagai morula mencapai cavum uteri maka terbentuklah ” inner cell mass”.
Pada stadium Blastosis , mass tersebut di bungkus dengan sel trofoblas primitif. Didalam sel tersebut terjadi produksi hormon secara aktif sejak awal kehamilan dan juga membentuk EPF ( early pregnancy factor ) yang mencegah rejeksi hasil konsepsi.
|
|
2 rongga yang terbungkus oleh mesoderm bergerak kearah blastosis.Batang mesodermal akan membentuk talipusat. Area embrionik yang terdiri dari ektoderm – endoderm dan mesoderm akan membentuk janin.
Cavum anion semakin berkembang sehingga mencapai sampai mencapai dinding blastosis. Bagian dari Yolc sac tertutup dalam embrio dan sisanya membentuk tabung yang akan menyatu dengan tangkai mesodermal.
Pembuluh darah terbentuk dalam mesoderm embrionik dan mesoderm trofoblas . Ekstensi pembuluh darah didalam tangkai penghubung akan membentuk 2 arteri dan 1 vena dalam talipusat.
Dalam embrio, pembuluh darah pada ujung sepalik akan mengalami diferensiasi membentuk jantung. Pembentuk darah janin terjadi dalam pembuluh darah primitif trofoblas dan janin yang sedang tumbuh.
Pertukaran nutrien dan gas respirasi difasilitasi oleh sirkulasi fetotrofoblas. Formasi dan diferensiasi sistem hematopoetik vaskular terjadi pada kehamilan minggu ke III dan IV.
3. FISIOLOGI JANIN DAN PLASENTA
Minggu Ke-1
Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur.
Minggu Ke-2
Pertumbuhan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak didalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium.
Minggu Ke-3
Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Minggu Ke-4
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin-HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Janin membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan tulang belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung.
Minggu Ke-5
Terbentuknya 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akakn membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan yang paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
Minggu Ke-6
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, puncak-puncak kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak.
Minggu Ke-7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat didalam paru-paru.
Minggu Ke-8
Minggu Ke-9
Berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.
Minggu Ke-10
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
Minggu Ke-11
Minggu Ke-12
Minggu Ke-13
Minggu Ke-14
Minggu Ke-15
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggi ini, beratnya 49 gram dan panjangnya 113 mm. Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup.
Minggu Ke-16
Minggu Ke-17
Minggu Ke-18
Minggu Ke-19
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti mengisap jempol. Beratnya 266 gram dengan panjang hampir 16 cm.
Minggu Ke-20
Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-16 cm. Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan subcutaneous. Kuku tumbuh pada minggu ini. Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan. Pigmen kulit mulai terlihat.
Minggu Ke-21
Usia bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan menuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.
Minggu Ke-22
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional
Minggu Ke-23
Minggu Ke-24
Minggu Ke-25
Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik.indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.
Minggu Ke-26
Minggu Ke-27
Mminggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 86% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai pengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilingnya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.
Minggu Ke-28
Minggu Ke-29
Minggu Ke-30
Minggu Ke-31
Minggu Ke-32
Minggu Ke-33
Minggu Ke-34
Minggu Ke-35
Minggu Ke-36
Minggu Ke-37
Minggu Ke-38 sampai Minggu Ke-40
4. SIRKULASI DARAH PADA JANIN
Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi, anak dan orang dewasa. Pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta. Dengan tidak berfungsinya mekanisme tersebut,harus terdapat mekanisme yang berfungsi sebagaialat ganti untuk:
1. Paru Janin
Terjadi pergantian O2 dengan CO2 melalui plasenta sehinggga paru-paru tidak memerlukan aliran darah
Terjadi pergantian O2 dengan CO2 melalui plasenta sehinggga paru-paru tidak memerlukan aliran darah
2. Gastro intestinal
Gastro ientestinal yang belum berfungsi sebagaia alat penyerapan nutrisi,maka pembuluh darahnaya belum berfunngsi, kecuali pada janin digunakan untuk tumbuh kembang sendiri.
Perbedaan antara sirkulasi darah janin intra uterine dan ekstra uterine
antara lain adalah :
antara lain adalah :
1. Aliran darah arteri pulmonalis dari ventrikel kanan,darahnya akan dialirkan menuju aorta melalui erteria duktus Bothaki
2. Darah dari vena umbilikal melalui liver langsung menuju vena cava inferior melalui duktus venous aranthi
3. Darah dari vena cava inferior menuju jantung sebagian langsung menuju atrium kiri melalui foramen ovale
4. Sebagian menuju ventrikel kiri dan selanjutnya ke aorta sebagian besar digunakan untuk konsumsi O2 dan nutrisi susunan saraf pusat jantung .
5. BAHAYA YANG MENGANCAM PERTUMBUHAN JANIN
Tanda dan bahaya yang dapat mengancam pertumbuhan janin selama kehamilan ialah tanda gejala yang menunjukkan ibu atau bayi yang dikandungnya dalam keadaan bahaya. Bila ada tanda bahaya, biasanya ibu pe3rlu mendapat pertolongan segera di rumah sakit. Kebanhyakan kehamilan berakhir dengan persalinan dan masa nifas yang normal. Namun 15 sampai 20 diantara 100 ibu hamil mengalami gangguan pada kehamilan, persalinan atau nifas. Gangguan tersebut dapat terjadi secara mendadak, dan hiasanya tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Karena itu, tiap ibu hamil, keluarga dan masyarakat perlu mengetahui dan mengenali tanda bahaya. Tujuannya agar dapat segera mencari pertolongan ke bidan, dokter, atau langsung ke rumah sakit untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayi yang dikandungnya.
Salah satu bahaya yang dapat mengancam pada pertumbuhan janin ibu iadalah :
a. Perdarahan
Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan, persalinan dan nifas sering merupakan tanda bahaya yang dapat berakhir kematian ibu dan atau janin.
1) Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan dapat disebabkan oleh keguguran atau keguguran yang mengancam. Ibu harus segera meminta pertolongan bidan atau dokter. Janin mungkin masih dapat diselamatkan. Bila janin tidak dapat diselamatkan, ibu perlu mendapat pertolongan agar kesehatannya terjaga.
2) Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bawah yang hebat, pada ibu yang terlambat haid 1-2 bulan, merupakan keadaan dengan berbahaya. Kehidupan ibu terancam, ia harus langsung dibawa ke rumah sakit untuk diselamatkan jiwanya.
3) Perdarahan kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, merupakan ancaman bagi ibu dan janin. Ibu perlu segera mendapat pertolongan di rumah sakit.
4) Perdarahan yang banyak, segera atau dalam 1 jam setelah melahirkan, sangat berbahaya dan merupakan penyebab kematian ibu paling sering. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu kurang dari 2 jam. Ibu perlu segera ditolong untuk penyelamatan jiwanya.
5) Perdarahan pada masa nifas (dalam 42 hari setelah melahirkan) yang berlangsung terus menerus, disertai bau tidak sedap dan demam, juga merupakan tanda bahayaa. Ibu harus segera dibawa ke rumah sakit.
b. Gerakan Janin berkurang atau tidak ada
Pada keadaan normal, gerakan janin dapat dirasakan ibu pertama kali pada umur kehamilan 4-5 bulan. Sejak saat itu, gerakan janin sering dirasakan ibu. Janin yang sehat bergerak secara teratur. Bila gerakan janin berkurang, melemah atau tidak bergerak sama sekali dalam 12 jam, kehidupan bayi mungkin terancam. Ibu perlu segera mencari pertolongan.
c. Kelainan Letak Janin
Pada keadaan normal, kepala janin berada di bagian bawah rahim ibu dan menghadap ke arah punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga panggul ibu. Kadang-kadang letak bayi tidak normal sampai umur kehamilan 9 bulan. Pada keadaan ini, ibu harus melahirkan di rumah sakit agar ibu dan bayi dapat diselamatkan. Persalinan mungkin mengalami gangguan atau memerlukan tindakan.
Kelainan letak jani antara lain :
1) Letak sungsang : Kepala janin di bagian atas rahim
2) Letak lintang : Letak janin melintang di dalam rahim.
Kalau menjelang persalinan terlihat bagian tubuh bayi di jalan lahir, misalnya tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu operlu segera di bawa ke rumah sakit.
REFERENSI
Prawirohardjo, Sarwono.2005. Ilmu Kebidanan.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
http://www.geocities.com/Yosemite/Rapids/1744/cklob6.html
http://www.fadlie.web.id/?p=2294
http://www.google.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar