Senin, 31 Oktober 2011

Proses Pembentukan Air Mata

A.  PROSES LAKRIMASI / PEMBENTUKAN AIR MATA
Sistem lakrimal menjaga lingkungan lembab untuk mata bagian eksternal anterior. Produksi air mata memberikan pelumas alami dan mengencerkan serta membasuh partikel asing. Ada dua macam airmata yang biasanya diproduksi : airmata pelumas, mengandung lemak, air, dan mukosa, dan airmata aqueus dihasilkan sebagai respons emosi dan iritasi dan hanya mengandung air. Airmata berair berlebihan tidak akan melekat pada mata tapi akan tertumpah ke pipi.
Airmata mengandung berbagai komponen yang dihasilkan oleh sejumlah kelenjar. Kelenjar lakrimal, yang memproduksi airmata berair, terletak di bagian anterior lateral atap orbita bagian atas. Lokasi ini memungkinkan airmata membasahi mata secara diagonal ke arah kantus medial. Kelenjar lakrimal asesorius menjaga mata bagian anterior tetap lembab. Terdiri dari kelenjar Zeis (sebaseus) dan Moll (siliaris) yang terletak dalam batas kelopak mata. Kelenjar meibom tambahan (sebaseus) terletak pada satu barisan sepanjang tarsus kelopak mata (kerangka lebar kelopak mata) dan berperan dalam komponen minyak dalam air mata. Lapisan minyan ini melindungi lapisan air mata agar tidak menguap atau membanjir. Juga menjamin penutupan kelopak mata yang kedap udara, menjaga lapisan air mata, dan menjaga permukaan optikal yang lembut dan reguler.
Sel Goblet dalam konjungtiva menambahkan musin kedalam lapisan airmata, yang melekat pada epitel kornea. Kondisi yang melibatkan setiap bagian dari “pabrik air mata” ini dapat mengubah fungsi penting tersebut. Pembentukan air mata yang kurang atau penutupan kelopak mata yang salah dapat mengakibatkan kekeringan dan kerusakan mata bagian eksternal.
Air mata, yang meninggalkan mata melalui sistem pengaliran lakrimal ke dalam sinus nasalis, ke luar melalui puncta, dua lubang kecil pada aspek atas dan bawah kantus medialis. Dari situ airmata mengalir melalui kanalikuli atas dan bawah, yang kemudian bergabung menjadi sakus dan duktus lakrimalis, dan ke sinus nasalis. Selama menangis, produksi airmata berlenihan akan melebihi kapasitas “kandung” lakrimalis dan airmata tumpak ke pipi. Faktor yang mempengaruhi pengaliran airmata yang baik meliputi trauma pada setiap bagian sistem lakrimal, peradangan dan pembengkakan, penimbunan sekresi, dan kelebihan produksi air mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar