Selasa, 01 November 2011

Makalah Kurang Energi Kronik (KEK)

KURANG ENERGI KRONIK (KEK)

PENDAHULUAN
A.  Tujuan
1.    Tujuan Umum
Adapun tujuan diadakannya pembuatan tugas ini adalah agar para mahasiswa dapat memahami apa sesungguhnya Kurang Energi Kronik (KEK).
2.    Tujuan Khusus
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa setelah mempelajari materi ini agar dapat memahami mengenai :
a.    Istilah / Pengertian KEK
b.    Tanda – Tanda dan Penyebab KEK
c.    Pencegahan KEK
d.   Cara Mengatasi Resiko KEK
e.    Hal-hal yang perlu diperhatikan
f.     Deteksi dini Kurang Energi Kronis (KEK)

B.  Alokasi Waktu
Adapun alokasi waktu yang digunakan adalah :
1.    Pendahuluan        :  2 Menit
2.    Pembahasan / Isi  :  10 Menit
3.    Penutup               :  3 Menit

PEMBAHASAN / ISI
1.    Pengertian
Istilah KEK atau kurang energi kronik merupakan istilah lain dari Kurang Energi Protein (KEP) yang diperuntukkan untuk wanita yang kurus dan lemak akibat kurang energi yang kronis. Definisi ini diperkenalkan oleh World Health Organization (WHO).
Kurang energi kronik merupakan jenis KEP akibat kurang energi yang lebih menonjol dari kurang proteinnya. WHO juga menggunakan istilah kurus untuk KEK ini. Kurus berdasarkan tingkat keparahannya terbagi menjadi tiga, yaitu kurus tingkat ringan (mild), sedang (moderate), dan berat (severe) atau orang yang kurus sekali.
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana remaja putri/wanita mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. Risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana remaja putri/wanita mempunyai kecenderungan menderita KEK. Seseorang dikatakan menderita risiko KEK bilamana LILA <23,5 cm.

2.    Tanda-Tanda
a.    Lingkar lengan atas sebelah kiri kurang dari 12,5 cm.
b.    Kurang cekatan dalam bekerja.
c.    Sering terlihat lemah, letih, lesu, dan lunglai.
d.   Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara prematur atau jika lahir secara normal bayi yang dilahirkan biasanya berat badan lahirnya rendah atau kurang dari 2.500 gram.

3.    Penyebab
a.    Kemiskinan, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
b.    Ingin kurus demi pekerjaan atau obsesi terhadap tubuh yang kurus.

4.    Pencegahan
a.    Pemberdayaan ekonomi masyarakat sehingga mereka mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka, terutama dalam mencukupi kebutuhan akan makanan bergizi.
b.    Memberikan pengertian bagi mereka dengan profesi yang menuntut memiliki tubuh kurus tentang bahaya tubuh yang terlalu kurus apalagi jika mereka menguruskan badan dengan cara tidak lazim, seperti anoreksia atau bulimia
Pencegahan lainnya adalah :
Makan makanan yang bervariasi dan cukup mengandung kalori dan protein – termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi dan kentang setiap hari dan makanan yang mengandung protein seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan atau susu sekurang-kurangnya sehari sekali. Minyak dari kelapa atau mentega dapat ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan pasokan kalori, terutama pada anak-anak atau remaja yang tidak terlalu suka makan. Hanya memberikan ASI kepada bayi sampai usia 6 bulan mengurangi resiko mereka terkena muntah dan mencret (muntaber) dan menyediakan cukup gizi berimbang. Jika ibu tidak bias atau tidak mau memberikan ASI, sangat penting bagi bayi untuk mendapatkan susu formula untuk bayi yang dibuat dengan air bersih yang aman – susu sapi normal tidaklah cukup. Sejak 6 bulan, sebaiknya tetap diberikan Asi tapi juga berikan 3-6 sendok makan variasu makanan termasuk yang mengandung protein. Remaja dan anak2 yang sedang sakit sebaiknya tetap diberikan makanan dan minuman yang cukup. Kurang gizi juga dapat dicegah secara bertahap dengan mencegah cacingan, infeksi, muntaber melalui sanitasi yang baik dan perawatan kesehatan, terutama mencegah cacingan.

5.    Cara Mengatasi Resiko KEK
Cara Mengetahui Risiko Kekurangan Energi Kronis (Kek) Dengan Menggunakan Pengukuran Lila :
a.    Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
LILA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) wanita usia subur termasuk remaja putri. Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.
b.    Pengukuran dilakukan dengan pita LILA dan ditandai dengan sentimeter, dengan batas ambang 23,5 cm (batas antara merah dan putih). Apabila tidak tersedia pita LILA dapat digunakan pita sentimeter/metlin yang biasa dipakai penjahit pakaian. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau di bagian merah pita LILA, artinya remaja putri mempunyai risiko KEK. Bila remaja putri menderita risiko KEK segera dirujuk ke puskesmas/sarana kesehatan lain untuk mengetahui apakah remaja putri tersebut menderita KEK dengan mengukur IMT. Selain itu remaja putri tersebut harus meningkatkan konsumsi makanan yang beraneka ragam.

6.    Hal-hal yang Perlu di Perhatikan
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan:
-       Pengukuran dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri.
-       Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau kencang.
-       Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-lipat, sehingga permukaannya sudah tidak rata.

7.    Deteksi dini Kurang Energi Kronis (KEK) :
a.    Dilakukan setiap tahun dengan mengukur Lingkar Lengan Kiri Atas (LILA) dengan memakai pita LILA.
b.    Pada Remaja Putri/Wanita yang LILA-nya <23,5 cm berarti menderita Risiko Kurang Energi Kronis (KEK), yang harus dirujuk ke Puskesmas/ sarana pelayanan kesehatan lain, untuk mendapatkan konseling dan pengobatan.
c.    Pengukuran LILA dapat dilakukan oleh Remaja Putri atau wanita itu sendiri, kader atau pendidik. Selanjutnya konseling dapat dilakukan oleh petugas gizi di Puskesmas (Pojok Gizi), sarana kesehatan lain atau petugas kesehatan/gizi yang datang ke sekolah, pesantren dan tempat kerja.

PENUTUP
Adapun penutup pada pembuatan tugas individu ini adalah kita anjurkan atau evaluasi kepada seluruh mahasiswa bahwa dari penjelasan tadi apakah ada hal atau sesuatu yang kurang jelas atau sesuatu yang ingin ditanyakan.

DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
http://terselubung.cz.cc/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar