Minggu, 06 November 2011

Pemberian Obat Oral

BAB
PEMBAHASAN

A.  PEMBERIAN OBAT PER ORAL
Pemberian obat per oral adalah memberikan obat yang dimasukkan melalui mulut. Pemberian obat per rala adalah cara yang paling banyak diapakaia karena ini merupakan cara yang paling mujrah, aman dan nyaman bagi pasien. Pengertian lain mengenai pemberian obat per oral adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak dipakai, karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat juga diabsorpsi melalui rongga mulut (sublingual atau bukal) seperti tablet ISDN. Berbagai bentuk obat dapat diberikan secara oral baik dalam bentuk tablet, sirup, kapsul atau serbuk. Untuk membantu absorpsi, maka pemberian obat per oral dapat disertai dengan pemberian setengah gelas air atau cairan yang lainnya.
Kelemahan dari cara pemberian obat per oral adalah aktivitasnyha yang lambat sehingga cara ini tidak dapat dipakai pada keadaan gawat. Obat yang diberikan per oral ini biasanya membutuhkan waktu 30 sampai 45 menit sebelum diabsorpsi dan efek puncaknya dicapai setelah 1 sampai dengan 1.5 jam. Ras d an bau obat yang tidak enak sering mengganggu pasien. Cara per oral tidak dapat dipakai pada pasien yang mengalami pengisapan cairan lambung serta pada pasien yang mempunyai gangguan menela.
Disamping itu ada beberapa jenis obat dapat mengganggu dan mengiritasi lambung dan dapat menyebabkan muntah (misalnya garam besi dan salisilat). Untuk mencegah masalah ini maka disiapkan bentuk-bentuk lain seperti bentuk kapsul atau tablet. Bentuk demikian akan tetap utuh di dalam lambung, tetapi setelah di dalam usus akan hancur dalam suasana netral atau basa.
Kalau obat dikemas dalam bentuk sirup, maka pemberian harus dilakukan dengan cara yang paling nyaman, khususnya untuk obat-obat yang rasanya pahit atau tidak enak. Pasien dapat diberikan minuman yang dingin sebelum sirup tersebut. Sesudah minum sirup pasien dapat diberi minum, pencuci mulut atau kembang gula.

B. PERSIAPAN PEMBERIAN OBAT PER ORAL
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1.  Kartu pesanan obat harus diperiksa secara hati-hati tentang pesanan obatnya, sebelum mengambil atau mengeluarkan obat, maka perawat harus mencocokkan kartu pesanan obat dengan label pada botol kemasan obat.
Setiap label harus dibaca tiga kali untuk meyakinkan obat yang diberikan yaitu:
a.  Pada saat botol obat diambil dari lemari obat
b.  Pada saat mencocokkan dengan kartu pesanan obat.
c.   Pada saat dikembalikan.
2.  Apabila obatnya dalam bentuk cairan, maka pada waktu menuang obatnya ketempat takaran lainnya, maka label obatnya harus jauh dari tetes obatnya pada mulut botolnya, skala (garis) tekanan harus sejajar dengan mata pada permukaan yang datar. Sebelum mengembalikan obatnya ke lemari, maka perawat harus menguap atau membersihkan mulut bibir botol, sehingga obat tidak melengket atau merusak label.
3.  Sediaan obat berupa tablet atau kapsul dikeluarkan dari botolnya pada tutupnya dan selanjutnya dituangkan kedalam mangkok obat yang dialasi dengan kertas permanen uuntuk memberikan kepada pasien. Ingat tablet dan kapsul tidak boleh dipegang.

C. TUJUAN PEMBERIAN OBAT PER ORAL
1.  Untuk memudahkan dalam pemberian
2.  Proses reabsorbsi lebih lambat sehingga bila timbul efek samping dari obat tersebut dapat segera diatasi
3.  Menghindari pemberian obat yang menyebabkan nyeri
4.  Menghindari pemberian obat yang menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan

5.  CARA PEMBERIAN OBAT PER ORAL
PERSIAPAN ALAT
a.  Baki berisi obat
b.  Kartu atau buku berisi rencana pengobatan
c.   Pemotong obat (bila diperlukan)
d.  Martil dan lumpang penggerus (bila diperlukan)
e.  Gelas pengukur (bila diperlukan)
f.    Gelas dan air minum
g.  Sedotan
h.  Sendok
i.    Pipet
j.    Spuit sesuai ukuran untuk mulut anak-anak

6.  PROSEDUR PEMBERIAN OBAT PER ORAL
PROSEDUR KERJA
-       Siapkan peralatan dan cuci tangan
-       Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (menelan, mual, muntah, adanya program tahan makan atau minum, akan dilakukan pengisapan lambung dll)
-       Periksa kembali perintah pengobatan (nama klien, nama dan dosis obat, waktu dan cara pemberian) periksa tanggal kedaluarsa obat, bila ada kerugian pada perintah pengobatan laporkan pada perawat/bidan yang berwenang atau dokter yang meminta.
-       Ambil obat sesuai yang diperlukan (baca perintah pengobatan dan ambil obat yang diperlukan yang mana obat di ambil dilemari, rak atau lemari es)
-       Siapkan obat-obatan yang akan diberikan. Siapkan jumlah obat yang sesuai dengan dosis yang diperlukan tanpa mengkontaminasi obat (gunakan tehnik aseptik untuk menjaga kebersihan obat). Ingat untuk jangan menyentuh obat dan cocokkan dengan order pengobatan.
a.  Tablet atau kapsul
1)  Tuangkan tablet atau kapsul ke dalam mangkuk disposibel tanpa menyentuh obat.
2)  Gunakan alat pemotong tablet bila diperlukan untuk membagi obat sesuai dengan dosis yang diperlukan.
3)  Jika klien mengalami kesulitan menelan, gerus obat menjadi bubuk dengan menggunakan martil dan lumpang penggerus, kemudian campurkan dengan menggunakan air. Cek dengan bagian farmasi sebelum menggerus obat, karena beberapa obat tidak boleh digerus sebab dapat mempengaruhi daya kerjanya.
b.  Obat dalam bentuk cair
1)  Kocok /putar obat/dibolak balik agar bercampur dengan rata sebelum dituangkan, buang obat yang telah berubah warna atau menjadi lebih keruh.
2)  Buka penutup botol dan letakkan menghadap keatas. Untuk menghindari kontaminasi pada tutup botol bagian dalam.
3)  Pegang botol obat sehingga sisa labelnya berada pada telapak tangan, dan tuangkan obat kearah menjauhi label. Mencegah obat menjadi rusak akibat tumpahan cairan obat, sehingga label tidak bisa dibaca dengan tepat.
4)  Tuang obat sejumlah yang diperlukan ke dalam mangkuk obat berskala.
5)  Sebelum menutup botol tutup usap bagian tutup botol dengan menggunakan kertas tissue. Mencegah tutup botol sulit dibuka kembali akibat cairan obat yang mengering pada tutup botol.
6)  Bila jumlah obat yang diberikan hanya sedikit, kurang dari 5 ml maka gunakan spuit steril untuk mengambilnya dari botol.
7)  Berikan obat pada waktu dan cara yang benar.
F Identifikasi klien dengan tepat.
F Menjelaskan mengenai tujuan dan daya kerja obat dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien.
F Atur pada posisi duduk, jika tidak memungkinkan berikan posisi lateral. Posisi ini membantu mempermudah untuk menelan dan mencegah aspirasi.
F Beri klien air yang cukup untuk menelan obat, bila sulit menelan anjurkan klien meletakkan obat di lidah bagian belakang, kemudian anjurkan minum. Posisi ini membantu untuk menelan dan mencegah aspirasi.
F Catat obat yang telah diberikan meliputi nama dan dosis obat, setiap keluhan, dan tanda tangan pelaksana. Jika obat tidak dapat masuk atau dimuntahkan, catat secara jelas alasannya.
F Kembalikan peralatan yang dipakai dengan tepat dan benar, buang alat-alat disposibel kemudian cuci tangan.
F Lakukan evaluasi mengenai efek obat pada klien.
















SARAN

 

Dalam memberikan pengobatan kita sebagai perawat harus mengingat dan memahami prinsip enam benar (dulu lima benar) agar kita dapat terhindar dari kesalahan dalam memberikan obat, prinsip enam benar tersebut akan kita bahas dalam postingan kali ini, namun ada baiknya juga kita mengetahui peran masing-masing profesi yang terkait dengan upaya pengobatan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar